REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mulai melaksanakan vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan. Hal itu sebagai persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) yang ditargetkan bisa digelar pada Juli 2021 sesuai instruksi Mendikbud Nadiem Makarim.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dwi Ariyanto mengatakan sudah ada 6.800 guru dan tenaga pendidikan tingkat PAUD, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta yang masuk dalam daftar Vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Pada gelombang pertama, Disdik mendapatkan kuota sebanyak 1.470 dosis dari Dinas Kesehatan Kota (DKK). Pelaksanaan vaksinasi untuk guru mulai digelar pekan lalu.
"Ada 1.170 guru yang sudah divaksin. Mekanismenya, kami dapat kuota kemudian memilih kuota karena kondisi yang bersangkutan. Karena kuota terbatas sedangkan jumlah pendaftar banyak, kami prioritaskan yang memenuhi kriteria," terang Dwi kepada wartawan, Selasa (2/3).
Mekanisme pendaftaran dilakukan secara daring menggunakan Google Form. Dalam formulir tersebut, Disdik membuat 11 pertanyaan screening awal tentang riwayat penyakit termasuk alergi berat hingga jantung. "Jangan sampai sudah dijadwalkan ternyata tidak memenuhi syarat kemudian dipulangkan," imbuhnya.
Menurut Dwi, jumlah tersebut masih jauh dari total guru yang ada di Solo. Jumlah guru di sekolah negeri termasuk pembantu Tata Usaha (TU) sekitar 6.500 untuk PAUD, SD, dan SMP. Kemudian, guru SMA/SMK di 18 sekolah negeri sekitar 3.000 hingga 4.000 orang, sedangkan SMA/SMK swasta sekitar 5.000 guru.
Dwi menyatakan, sementara ini vaksinasi diprioritaskan untuk guru terlebih dahulu. Jika menunggu vaksinasi diberikan kepada para murid, maka pembelajaran tatap muka kemungkinan tidak bisa dilaksanakan pada Juli.
Baca juga : Infografis Lansia Sehat Bisa Divaksin
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menyatakan, mempertimbangkan jumlah guru dan tenaga kependidika yang cukup besar, maka DKK berencana melakukan vaksinasi dengan sistem massal. Tujuannya untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi. Terkait lokasi, masih belum diputuskan. "Jadi kalau mau segera PTM ya harus segera divaksin," ujarnya.