Kepala Seksi Pemerintahan Desa Bondo Marsono menuturkan, pendataan calon penerima dilakukan berdasar Basic Data Terpadu (BDT) milik PLN. Dari data itu, PLN mengetahui siapa saja warga yang belum memasang listrik mandiri di rumahnya.
“Dari data itu kami dari pihak Desa Bondo ikut melakukan verifikasi ke lokasi. Siapapun yang sudah dilakukan verifikasi pasti akan dipasang listrik gratis,” ujarnya.
Program listrik gratis sebenarnya bukan hanya dilakukan di wilayah Jepara, Jawa Tengah. Melalui berbagai program, PLN memang menggelorakan semangat Terangi Negeri, Indonesia Maju.
Ada perubahan ke arah perbaikan masyarakat yang telah mendapat akses listrik dari PLN. Warga seperti Mbah Karyani atau Kasnoto misalnya, mendapat kemudahan atau kemajuan, minimal pada penghidupannya masing-masing.
Berdasarkan data PLB TJB, bantuan pemasangan listrik gratis sudah dilakukan sejak 2018 di Kabupaten Jepara. Yakni, sebanyak 517 keluarga pada 2018, 483 rumah pada 2019, dan 625 rumah pada 2020. Total penerima sebanyak 1.620 rumah.
Bahkan, PLN melalui program Virtual Charity Run and Ride (VCRR) berhasil menggerakkan kepedulian masyarakat untuk berbagai penerangan kepada masyarakat tidak mampu. Dikutip dari laman resmi pln.do.id, VCRR mampu menjangkau wilayah Banten, Kalimantan Barat, Aceh, hingga Kepulauan Riau pada 2020. Di Jawa Tengah sendiri, VCRR 2020 bisa membantu menerangi 553 rumah masyarakat.
Dalam VCRR, setiap satu kilometer lari dikonversikan menjadi Rp 40 ribu. Sementara, setiap satu kilometer bersepeda dikonversikan menjadi Rp 35 ribu. Hasil seluruh konversi inilah yang digunakan sebagai biaya penyambungan listri bagi warga kurang mampu.
“Peserta telah menyelesaikan misinya, berlari dan bersepeda demi melistriki nusantara. Saat ini, PLN terus melakukan penyambungan ke masyarakat tidak mampu,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, Feby Joko Priharto dikutip dari laman resmi PLN.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
