REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel gabungan Kodam Jaya-Polda Metro Jaya menggelar patroli bersama pada Kamis (25/2) pukul 20.00 WIB, untuk meningkatkan sinergitas TNI-Polri dalam menciptakan kondisi wilayah DKI Jakarta yang aman dan tertib di tengah pandemi Covid-19.
Kodam Jaya menurunkan 30 personel dari Satuan Pomdam Jaya dan Yonkav 7/PS, kemudian dari Polda Metro Jaya sejumlah 65 personel. Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya sedang melaksanakan patroli mendisiplinkan warga masyarakat di masa penerapan PPKM bersekala Mikro
Penyidik Madya 4 Direktorat Resnarkoba Polda Metro Jaya, AKBP Andi Oddang Riuh Hutomo, berpesan agar personel yang ikut patroli gabungan dapat meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan penugasan tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab.
"Jaga kehormatan dan martabat, sinergitas rekan-rekan sebagai anggota TNI-Polri, serta dalam pelaksanaan tugas ini, jangan sampai yang kita kerjakan menjadi kontraproduktif," kata Andi dikutip dari siaran Pendam Jaya, Jumat (26/2).
Dengan mengerahkan beberapa kendaraan, patroli gabungan dilaksanakan dengan rute, Mapolda Metro Jaya menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, Bundaran Senayan, Jalan Fatmawati, Blok M, Mampang Prapatan, Kuningan, Cikini, Manggarai, Kuningan, Gatot Subroto, dan kembali ke Mapolda Metro Jaya.
Baca juga : Kapolri Terbitkan Telegram Terkait Penembakan Bripka CS
Hal terpenting dalam pelaksanaan Patroli gabungan Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya tersebut, selain menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban wilayah DKI Jakarta. Juga sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan Covid-19, terutama menggunakan masker.
Kapendam Jaya Letkol Arh Herwin Budi Saputra, kegiatan tersebut merupakan implementasi sinergitas Kodam Jaya dengan Polda Metro Jaya dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban di wilayah DKI Jakarta. Langkah itu juga sebagai upaya percepatan penanganan Covid-19, mendisiplinkan warga masyarakat di masa penerapan PPKM mikro saat ini.
"Dengan harapan terwujudnya wilayah DKI Jakarta yang aman dan tertib serta segera terlepas dari wabah pandemi Covid-19," kata Herwin.
Sebelumnya, Bripka CS ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan tiga orang di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2) sekitar pukul 04.00 WIB. Satu dari tiga orang yang ditembak merupakan anggota Kostrad TNI AD.
Berdasarkan kronologi yang didapatkan Republika, Bripka CS menembak tiga orang hingga meninggal dunia di sebuah kafe di Cengkareng, Kamis (25/2) pagi WIB. Ketiga korban tersebut adalah anggota aktif TNI AD bernama Sinurat, dan dua karyawan kafe Feri Saut dan Manik.
Baca juga : Kapolda Metro Jaya Minta Maaf Atas Penembakan di Cengkareng
Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Bripka CS awalnya datang ke kafe tersebut pada Kamis (25/2) pukul 02.00 WIB untuk minum-minum. Lalu, pada pukul 04.00 WIB, saat kafe itu akan tutup, Bripka CS terlibat adu mulut dengan pegawai kafe saat ditagih untuk melakukan pembayaran.