Kamis 18 Feb 2021 16:56 WIB

Gubernur Dukung Jahe Merah Produksi UMKM Banten

Minat petani dan masyarakat di Banten untuk menanam jahe selama masa pandemi tinggi

 Gubernur Banten Wahidin Halim (WH)  berjemur sambil menikmati minuman herbal jahe merah.
Foto:

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan minat petani dan masyarakat di Banten untuk menanam jahe selama masa pandemi Covid-19, salah satunya tanaman jahe merah cukup tinggi.

"Tiga daerah yang paling banyak menanam jahe yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang. Kami mengapresiasi atas inisiatif masyarakat yang mulai banyak menanam jahe ini, karena memang nilai jualnya cukup bagus," katanya.

Agus menambahkan, untuk para petani yang memiliki minat atau sedang mengembangkan tanaman jahe merah dalam skala lebih besar, permodalannya bisa memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui perbankan. Selain itu, Dinas Pertanian juga bisa membantu dalam upaya pemasarannya.

"Jahe termasuk dalam golongan tanaman biofarmaka. Makanya selama pandemi ini, minat masyarakat untuk mengkonsumsi tanaman ini juga meningkat," kata Agus.

Untuk Kabupaten Lebak kata Agus memang sangat potensial untuk pengembangan tanaman jahe merah. Dari data yang ada, Tahun 2020 saja luas panen tanaman jahe di Kabupaten Lebak mencapai 323.951 hektar dengan total produksi panen sebanyak 619.362 kuintal, dengan sebaran paling banyak yakni di Kecamatan Leuwi Damar dengan luas tanam sebesar 267.725 hektar dan produksi panen sebanyak 483.500 kuintal.

Kemudian Kecamatan Malingping dengan luas tanam sebesar 10.500 hektar dan hasil produksi sebanyak 28 ribu kuintal, Kecamatan Banjarsari  sebesar 4.800 hektar dengan hasil produksi panen sebanyak 15.800 kuintal, Kecamatan Cijaku 4.380 hektar dengan produksi panen sebanyak 16.964 kuintal, dan beberapa kecamatan lain yang nilainya lebih kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement