Senin 15 Feb 2021 09:01 WIB

Layanan BPJS Kesehatan yang Kini Makin Prima

Peserta akui layanan kesehatan yang bekerja sama BPJS Kesehatan mudah didapatkan

Program JKN-KIS Presiden Joko Widodo. Kontribusi nyata Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia (JKN-KIS) juga terlihat dari beberapa indikator. Berdasarkan riset dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), program JKN-KIS semakin banyak mencegah orang jatuh miskin dari tahun ke tahun.
Foto:

Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan, kanal-kanal digital baru diluncurkan untuk meningkatkan pemberian informasi dan penanganan pengaduan dari masyarakat.

Beberapa kanal-kanal yang menjadi andalan BPJS Kesehatan adalah Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA). "Melalui berbagai kanal berbasis digital, peserta dapat mengakses layanan yang bersifat administratif tanpa perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan," kata Iqbal.

Selama pandemi, pemanfaatan layanan administratif melalui kanal digital meng­alami kenaikan yang cukup signifikan. Iqbal menjelaskan, hingga Agustus 2020, aplikasi Mobile JKN sudah digunakan oleh 9,9 juta peserta JKN-KIS.

"Perubahan lokasi FKTP dan per­ubahan alamat peserta JKN-KIS adalah fitur-fitur di Mobile JKN yang paling ba­nyak dimanfaatkan penggunaannya," kata Iqbal menambahkan.

Selain itu, peningkatan kualitas layanan juga dirasakan di fasilitas kesehatan.Di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) telah menerapkan konsultasi dokter tanpa tatap muka melalui Mobile JKN Faskes.

BPJS Kesehatan bersama Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) juga melakukan sinergi untuk meningkatkan pelayanan. Pada lingkup Fasilitas Kesehatan Tingkat Rujukan (FKRTL) BPJS Kesehatan berfokus pada hal-hal yang sering menjadi aduan peserta.

Koordinator BPJS Watch Timboel Siregar menilai, prestasi dewan direksi BPJS Kesehatan di akhir periodenya sudah ba­gus, yaitu menghasilkan neraca yang sur­plus. Ia optimistis, sistem JKN-KIS di Indo­nesia akan terus menjadi lebih baik ke de­pannya. "Jadi, dewan direksi sekarang sudah baik menutup periodenya. Harus ditingkatkan oleh dewan direksi ke depan," kata Timboel.

 

Perbaikan-perbaikan yang dilakukan BPJS Kesehatan saat ini, menurut Timboel, harus terus dilakukan ke depannya. Ia menga­takan, masalah akan terus datang. Namun, apa yang sudah terjadi harus diperbaiki dan masalah yang akan datang harus bisa diselesaikan. "Jadi, memper­baiki secara terus-menerus," kata Timboel menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement