REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Jimmi MPd
Kemampuan penguasaan bahasa Inggris saat ini sangat diperlukan meskipun terasa sulit bagi sebagian orang untuk mengaplikasikannya di lingkungan sekitar. Di era Society 5.0, kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam penguasaan bahasa Inggris menjadi suatu kebutuhan. Memiliki kecakapan dalam berbahasa Inggris sangat dibutuhkan. Baik secara lisan (speaking) maupun tulisan (writing).
Ada hal yang paling tidak bisa dikesampingkan dalam belajar bahasa Inggris, yaitu uji kemampuan bahasa Inggris atau lebih dikenal English Proficiency Test. Tes kemampuan atau kecakapan berbahasa Inggris merupakan tolak ukur bagi seseorang dalam memahami dan menguasai empat keterampilan bahasa (four language skills). Tes kemampuan bahasa Inggris di dalamnya merepresentasikan kegiatan menyimak (listening), menulis (writing), berbicara (speaking), dan membaca (reading).
Tes kemampuan bahasa Inggris tersebut banyak dipakai di berbagai sektor sebagai salah satu persyaratan seperti melanjutkan studi di dalam maupun luar negeri, kenaikan jabatan atau promosi, syarat kelulusan, untuk mendaftar CPNS, dan memperoleh beasiswa. Hal ini tentu akan menjadi jalan berliku sekaligus tantangan bagi seseorang dalam mencapai salah satu persyaratan tersebut.
Ada tiga bentuk tes kemampuan bahasa Inggris yang dapat merepresentasikan beberapa tes bahasa Inggris, baik dari internal suatu instansi maupun instansi resmi pemegang lisensi test tersebut.
1. TOEFL
Test of English as Foreign Language (TOEFL) merupakan pioneer dalam tes kemampuan bahasa Inggris. Dalam TOEFL ini, seseorang akan di uji pengetahuan bahasa Inggrisnya melalui Listening Comprehesion, Structure and Written Expression, dan Reading Comprehension. Ketiga skill TOEFL representasi dari four language skills. Bagi test taker, sebutan bagi orang yang akan ikut ujian, wajib mempersiapkan secara maksimal, terlepas apakah dia berlatar belakang jurusan bahasa Inggris atau bukan.
Terdapat 140 soal TOEFL dalam bentuk pilihan ganda yang terdiri 50 soal Listening Comprehension, 40 soal Structure and Written Expressions, dan 50 soal Reading Comprehension. Lama waktu pengerjaan TOEFL tes yaitu 1 jam 55 menit atau 115 menit. Test taker wajib mengetahui durasi waktu per sesinya dalam TOEFL yaitu 35 menit untuk Listening Comprehension, 25 menit untuk Structure and Written Expressions, dan 55 menit untuk Reading Comprehension.
Nilai maksimal yang wajib diperoleh oleh test taker yaitu 677 untuk nilai tertinggi, dan 310 untuk nilai terendah. Seseorang wajib meraih nilai TOEFL semaksimal mungkin agar ketentuan atau persyaratan yang sudah ditetapkan oleh sebuah instansi dapat terpenuhi. Juga tentunya akan menjadi motivasi dalam menaklukkan tes TOEFL yang akan dihadapi nantinya.
2. TOEIC
Test of English as International Communication (TOEIC) ini bisa digunakan untuk keperluan akademik dan juga sebagai bentuk komunikasi bisnis (business communication). TOEIC bisa digunakan bagi seseorang yang ingin berkerja di luar negeri atau lebih ke lingkungan bisnis dan perkerjaan. TOEIC ini digunakan untuk mengukur level bahasa Inggris kita sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari dan di dunia kerja.
Dalam TOEIC test ada dua skill yang diujikan yaitu Listening dan Reading. TOEIC memiliki total 200 soal yang wajib ditempuh oleh test taker. Ke 200 soal tersebut terbagi menjadi 100 soal Listening dan 100 soal Reading. Sedangkan waktu yang ditempuh oleh test taker yaitu dua jam. Rinciannya: 45 menit untuk sesi Listening tes dan 75 menit untuk sesi Reading tes. Untuk nilai TOEIC yang wajib diraih oleh seorang test taker yaitu tertinggi 990 dan terendah yaitu 405.
Jadi bagi seorang test taker yang ingin mengembangkan potensi dan ingin berkerja di luar negeri atau memperoleh beasiswa, TOEIC mungkin menjadi salah satu syarat utamanya. Test taker wajib mengikuti TOEIC test ini sebagai referensi dalam meningkatkan portofolio dan menambah pengetahuan bahasa Inggris melalui serangkaian uji kemampuan bahasa Inggris salah satunya yaitu TOEIC. Karena di dalam TOEIC ini akan menemukan pertanyaan yang sangat bervariasi yang merupakan representasi dari percakapan dalam kehidupan sehari-hari.
3. IELTS
International English Language Testing System (IELTS). Test yang satu ini bisa dibilang berbeda dari TOEFL dan TOEIC. Karena IELTS merupakan uji kemampuan yang terdiri dari Listening, Reading, Writing, dan yang membuatnya berbeda yaitu adanya Speaking serta akan diuji langsung oleh seorang native speaker. Tujuan IELTS sebagai jembatan bagi seseorang yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, berkerja, dan beasiswa. Peserta test wajib mencermati bahwa IELTS khususnya di bagian listening menggunakan British Accent. Terrkait hal ini, wajib bagi peserta test untuk memperbanyak referensi dalam menyimak sebuah lagu atau film yang menggunakan British accent.
Di dalam IELTS waktu yang diberikan untuk test taker 164 menit yang terdiri dari Listening 30 menit dengan 40 pertanyaan yang terbagi ke dalam empat bagian soal Listening. Reading dan Writing 60 menit, dan di sesi Speaking dengan maksimal 14 menit. Sedangkan untuk nilai maksimal IELTS yang wajib diperoleh oleh peserta tes yaitu dengan Band Score 9 dan terendah yaitu Band Score 2,5.
Peserta tes wajib mempersiapkan semaksimal mungkin dalam mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris: TOEFL, TOEIC, atau IELTS. Jangan menyerah sebelum bertanding. Perbanyak latihan bahasa Inggris memalui fasilitas online maupun offline yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja agar pengetahuan bahasa Inggris semakin terasah. So, go shine with English.
*) Penulis adalah Ketua Lembaga Bahasa Universitas BSI dan Dosen Prodi Bahasa Inggris.