Selasa 09 Feb 2021 16:28 WIB

Klaster Pesantren Muncul Lagi di Tasikmalaya

Saat ini diberlakukan karantina mikro di lingkungan pesantren itu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
klaster pesantren (ilustrasi)

Menurut Asep, pihaknya sudah menindaklanjuti kasus itu dengan mengambil sampel swab dari seluruh penghuni pesantren tersebut. Sedikitnya, tes swab sudah dilakukan kepada 1.000 orang penghuni pesantren. 

"Karena kita pikir belum ada kegiatan, tapi mereka sudah berinteraksi sejak beberapa hari lalu. Angka awalnya 700 orang. Namun ketika di lapangan melebar, karena ada guru, petugas, dan lainnya, jadi kita periksa juga semua," kata dia.

Asep mengatakan, sampel swab itu sudah dikirim langsung ke Bandung untuk diuji laboratorium. Paling cepat, hasil tes swab itu akan diketahui dalam tujuh hari ke depan.  "Kalau banyak seperti ini bisa 14 hari keluarnya," kata dia.

Ia mengatakan, saat ini dilakukan karantina mikro di lingkungan pesantren tersebut. Tidam boleh ada aktivitas keluar masuk lingkungan pesantren. Para santri juga tidak diperkenankan kembali ke rumahnya, kecuali jika sudah dipastikan negatif baru boleh dijemput oleh keluarga.

Sementara para santri seluruhnya menjalani isolasi di pesantren. Antara santri yang positif dan negatif telah dipisahkan ruangannya. Kegiatan santri untuk sementara dihentikan. Kegiatan shalat, belajar, dan makan, hanya dilakukan di masing-masing santri. "Alhamdulillah pihak yayasan sudah koepratif. Tidak mengizinkan ada aktivitas keluar," ujar dia.

Asep menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan sumber awal penularan di pesantren itu. Saat ini, pihaknya masih menelusuri awal penyebab penularan itu.  "Perkiraan awal masih penyelidikan," ujar dia.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Selasa, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu berjumlah 3.420 orang. Sebanyak 2.794 orang telah dinyatakan sembuh, 559 orang masih menjalani isolasi, dan 67 orang meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement