REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pers saat ini menghadapi tantangan untuk mengalahkan penyebaran Covid-19. Ia menyebutnya juga sebagai panggilan sejarah seperti halnya peran jurnalis yang menjadi ujung tombak untuk menggagas dan menyebarkan ide kemerdekaan Indonesia.
"Hari tantangannya bukan mengusir kolonialisme kali ini tantangannya adalah mengalahkan penyebaran virus," ujar Anies dalam sambutannya pada acara Hari Pers Nasional 2021 yang disiarkan langsung dari Jakarta, Senin (8/2).
Anies mengatakan, semua tokoh pendorong kemerdekaan pun adalah penulis dan semua penulis ialah kaum intelektual di masanya. Semua gagasan disampaikan dalam bentuk tulisan-tulisan yang menyebar ke berbagai wilayah terutama kota-kota besar di Tanah Air, hingga Indonesia merdeka.
"Panggilan sejarah bagi pers di Indonesia, Insya Allah panggilan ini akan dijawab dengan peran yang membuat kita bisa segera bangkit," katanya.
Anies mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para jurnalis yang telah mengawasi pekerjaan pemerintah. Dalam situasi krisis di mana perubahan terjadi sangat cepat, lanjut Anies, pemerintah harus bekerja dengan cepat dan tepat, dan media massa berperan menjadi mata serta telinga atas hal-hal yang nyatanya terjadi di lapangan.
Menurutnya, peran pers membantu pemerintah untuk dapat memastikan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 berjalan baik di lapangan. Selain itu, kebijakan yang tepat pun harus dibarengi dengan perilaku benar di tataran masyarakat untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Dengan demikian, kata Anies, harus ada kesamaan kesadaran, kesetaraan pengetahuan, dan pemahaman yang tepat semua pihak untuk bersama-sama mengendalikan pandemi Covid-19. Menurutnya, peran membangun kesadaran semua pihak itu hanya bisa dilakukan pers.
"Bagaimana saya memakai masker, bagaimana saya menjaga jarak, bagaimana saya mencuci tangan secara rutin, itu akan sangat dipengaruhi pemahaman kita dan hari ini media menjadi instrumennya," kata Anies.