Ahad 07 Feb 2021 15:12 WIB

66,8 Persen Responden Tolak Pilkada Bersamaan Pemilu 2024

Sebanyak 53,4 persen tak setuju dan 13,4 responden sangat tidak setuju.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi). Mayoritas responden menolak pilkada digelar bersamaan dengan Pemilu.
Foto: Republika/ Wihdan
Pilkada (ilustrasi). Mayoritas responden menolak pilkada digelar bersamaan dengan Pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Index Politica merilis hasil survei terbaru terkait persepsi masyarakat terhadap isu politik dan ekonomi Indonesia. Sebanyak 53,4 persen responden tak setuju Pilkada digelar bersamaan dengan Pileg dan Pilpres pada Pemilu 2024. 

Sementara itu 13,4 responden sangat tidak setuju Pilkada digelar bersamaan dengan Pileg dan Pilpres. Artinya, "66,8 persen tidak setuju kalau Pilkada serentak dibarengkan dengan Pilpres dan Pileg," kata Direktur Eksekutif Denny Charter, Ahad (7/2).

Baca Juga

Sementara itu, hanya 14,1 persen masyarakat setuju Pilkada serentak di 2024. Responden yang sangat setuju 1,3 persen dan setuju 12.8 persen. 

Sebanyak 40,7 persen responden setuju Pilkada dilakukan serentak secara nasional. Kemudian 35,3 persen responden tidak setuju Pilkada dilakukan serentak secara nasional.

Untuk diketahui survei Index Politica Indonesia dilakukan pada 18 - 28 Januari 2021 terhadap 1610 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi dengan wawancara tatap muka.

Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 1,6 persen pada tingkat kepercayaan 95,0 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement