Jumat 05 Feb 2021 01:14 WIB

26 Teroris JAD Sulawesi akan Ditahan di Cikeas

Sebanyak 26 teroris jaringan JAD Sulawesi dipindahkan ke Jakarta pada Kamis.

Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makasar setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makasar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Anshor Daullah atau JAD dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Anggota Densus 88 membawa terduga teroris dari Makasar setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (4/2/2021). Sebanyak 26 orang terduga teroris yaitu 19 orang dari Makasar dan 7 orang dari Gorontalo yang tergabung dalam Jamaah Anshor Daullah atau JAD dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 26 teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sulawesi yang dipindahkan ke Jakarta pada Kamis (5/2), akan ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Khusus Tindak Pidana Terorisme Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Di rutan khusus teroris Cikeas," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Pada Kamis, Densus 88 Antiteror Polri menerbangkan 26 tersangka teroris dari Gorontalo dan Makassar ke Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Puluhan teroris tersebut terdiri dari 7 teroris dari Gorontalo dan 19 teroris dari Makassar. Rusdi menjelaskan kelompok Gorontalo ini dikenal dengan Ihwal Pakuato yang merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi ke ISIS.

Kelompok tersebut diketahui merencanakan penyerangan ke Mako Polri, rumah dinas Polri dan rumah pejabat di Gorontalo serta berencana merampok toko-toko di Gorontalo. "Mereka mempersiapkan diri melakukan latihan fisik bela diri kemudian memanah, melempar pisau dan menembak dengan senapan angin. Kelompok ini mempunyai kemampuan untuk merakit bom," katanya.

Sementara kelompok teroris Makassar juga merupakan jaringan JAD. "Kelompok ini memiliki rencana yang akan mengganggu kamtibmas dengan melakukan kegiatan bom bunuh diri," tutur jenderal bintang satu itu.

Belasan teroris yang ditangkap di Makassar ini juga diketahui merupakan anggota Front Pembela Islam (FPI) di Makassar. " Sebanyak 19 teroris yang tertangkap di Makassar, semua terlibat atau menjadi anggota FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan FPI di Makassar," kata Rusdi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement