Rabu 03 Feb 2021 00:03 WIB

Hadapi Pandemi, Jokowi: Butuh Manajemen Krisis yang Tepat

Tak ada formula penanganan yang standar untuk menghentikan pandemi.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Presiden Joko Widodo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pemerintah saat ini tengah berupaya keras mengerahkan seluruh sumber dayanya untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan melaksanakan program vaksinasi. Di samping itu, pemerintah juga tengah menyeimbangkan rem dan gas dalam mengendalikan penyebaran virus sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Jokowi mengatakan, pengalaman menghadapi pandemi selama 11 bulan ini mengajarkan bahwa tak ada formula penanganan yang standar dan benar untuk menghentikan pandemi. Sebab, 215 negara yang juga terdampak Covid-19 pun hingga saat ini masih mencari formula yang tepat untuk masing-masing negaranya.

Baca Juga

“Karena itu dibutuhkan manajemen untuk mengelola krisis secara cepat dan tepat,” kata Jokowi dalam acara soft launching and public lecture Golkar Institute, Selasa (2/2).

Presiden pun meminta seluruh kader Partai Golkar agar mampu belajar dari pengalaman menghadapi pandemi selama hampir setahun ini. Untuk menghadapi krisis seperti saat ini, kata dia, dibutuhkan manajemen lapangan yang baik agar mampu melihat berbagai kendala yang dihadapi di lapangan dan mencari solusinya.

“Dari situasi saat ini pentingnya untuk memiliki perasaan bahwa situasi yang kita hadapi tidak biasa-biasa saja. Sehingga ada sense of crisis,” ujarnya.  

Untuk menyelesaikan masalah, ia menekankan pentingnya melakukan berbagai terobosan ang inovatif dan tidak terjebak pada prosedur administratif, serta berorientasi pada hasil untuk kesejahteraan masyarakat. 

Dalam kesempatan ini, Presiden menyampaikan harapannya agar Golkar Institute mampu melahirkan lebih banyak kader yang berkualitas dan berintegritas. Kehadiran sekolah kader ini penting untuk mempersiapkan para kader sehingga memiliki kualitas yang baik yang dapat berdampak positif bagi kemajuan partai.

“Partai memerlukan lebih banyak lagi kader-kader yang terdidik, yang profesional, yang kompeten, khususnya dalam bidang kepemimpinan politik dan ekonomi, yang dampaknya bukan hanya pada partai tapi akan memberikan kontribusi yang penting bagi kemajuan bangsa,” ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement