Senin 01 Feb 2021 20:01 WIB

Jalan Khusus Tambang Parung Panjang akan Libatkan Perusahaan

Jalan Parung Panjang dilintasi setidaknya 3.000 angkutan pertambangan per hari.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ani Nursalikah
Jalan Khusus Tambang Parung Panjang akan Libatkan Perusahaan. Truk melintasi jalan di Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Rabu (26/9).
Foto:

Jalan Parung Panjang yang merupakan salah satu akses jalan Provinsi Jawa Barat ini mengalami kelebihan kapasitas. Sebab, banyak kendaraan besar milik perusahaan tambang lalu lalang di jalan tersebut yang menyebabkan jalan rusak, dan menyebabkan kecelakaan. Kendaraan-kendaraan besar itu diketahui berasal dari berbagai daerah tambang di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten.

Suryanto mengatakan, untuk jalan khusus tambang saat ini belum ada detail engineering design (DED) yang pasti. Termasuk trase juga belum ditetapkan, apalagi ada rencana jalan khusus tambang ini akan diintegrasikan dengan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3.

“Jalan ini yang mengusulkan memang Kabupatwn Bogor, nanti setelah ditentukan trase baru DED dari Pemprov Jawa Barat. Tapi pembicaran sudah ada sama Pemkab Bofor, sudah udah ada rencana 2022. Hanya saja kondisi Covid-19 yang membuat pembiayaan agak berat karena semua fokus ke penanganan Covid-19,” ujarnya.

Sebelumnya, Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengatakan, Pemkab Bogor telah melakukan upaya penanganan jangka pendek di jalur tambang di Parung Panjang dengan mengatur jam angkutan. Adapun jam lintasan angkutan tambang, dimulai dari 20.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Sementara, untuk penanganan jangka panjang, jalan khusus tambang rencananya akan dibangun sepanjang 20,47 kilometer yang berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang.

"Saat ini, angkutan yang menuju wilayah tambang menggunakan jalan eksisting Kabupaten Bogor yang kondisinya sudah rusak akibat menjadi jalur lintas angkutan tambang," katanya.

 

Jalan tambang sepanjang 25 kilometer saat ini dilintasi setidaknya 3.000 angkutan pertambangan per hari. Dari panjang tersebut, terdapat 9,1 kilometer jalan tambang yang kondisinya rusak. "Kerugian dari jalan yang dilintasi angkutan pertambangan mengganggu aktivitas warga sekitar dan kesehatan," kata Ade Yasin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement