Sabtu 30 Jan 2021 12:56 WIB

Ketum Bamusi: PDIP akan Gelar Perayaan Harlah NU ke-95

Perayaan itu akan dilakukan secara virtual.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia Hamka Haq (kanan).
Foto:

Resolusi jihad tersebut menjadi ladasan perlawanan heroik rakyat Surabaya mengadapi Sekutu, mencapai puncaknya pada tanggal 10 November 1945. Lahirnya Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945 merupakan fakta bersejarah bagi perjuangan kaum santri melawan penjajah, yang kini diabadikan sebagai Hari Santri Nasional (HSN). Penetapan HSN tersebut adalah berkat kerjasama yang jitu antara NU dan PDIP, yang kemudian ditetapkan oleh Presiden Jokowi. 

Hasil kerjasama lain yang begitu monumental ialah penetapan tanggal 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila.

"Berjuang keras bersama, dalam sejumlah seminar dan rapat-rapat akbar jamaah NU, dan setelah berhasil mematahkan penolakan dari pihak-pihak tertentu, akhirnya berhasillah ditetapkan secara resmi tanggal 1 Juni itu sebagai Hari lahir Pancasila," urai Hamka.

Dalam sejarahnya, NU juga pernah mengangkat Bung Karno sebagai Waliyul Amri Ad-Dhaririy bi As-Syaukah. Gelar ini yang mengukuhkan posisi Bung Karno sebagai Presiden yang wajib ditaati oleh umat Islam. 

Sementara itu, Bung Karno sendiri, selama memangku jabatan presiden, lebih banyak mempercayakan Kementerian Agama dipimpin oleh Ulama Nahdhiyin. Hal tersebut menunjukkan bahwa Bung Karno selalu mementingkan pelayanan masyarakat berbasis keumatan menurut khittah kaum Nahdhiyin.   

 

"Untuk mengenang indahnya kebersamaan itu jugalah, PDI Perjuangan melalui ormas Bamusi akan menggelar perayaan Harlah NU ke-95 ini," pungkas Hamka

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement