"Spirit inilah yang akan terus dinyalakan agar negeri ini semakin solid dan jaya pada masa kini dan masa-masa mendatang. Maka peringatan Harlah NU ke-95 ini adalah juga wujud solidaritas dari PDI Perjuangan untuk NU sebagai sesama Wong Cilik," kata Hamka, dalam keterangan resminya, Sabtu (30/1).
Selain itu, dia mengatakan bahwa perayaan itu adalah untuk juga merayakan indahnya kebersamaan kaum nasionalis yang direpresentasikan oleh PDIP dan Islam selama ini.NU dan PDIP memiliki banyak persamaan atu kesejalanan, baik dari sisi historis maupun dari sisi ideologi. Keduanya akan selalu berjalan beriringan.
Dijelaskan Hamka, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan 1945, pada muktamar 1936 di Banjarmasin, NU memutuskan bahwa wilayah Nusantara Indonesia adalah Darul Islam secara kultural, bukan secara politik.
Maksudnya, bahwa secara kultural, semua umat Islam harus diperlakukan sebagai Muslim tanpa melihat kualitas iman dan ibadahnya. Mereka akan dinikahkan, dilayani beribadah, dan diurus jenazahnya secara Islam. Bahkan jenazah yang tidak diketahui jelas agamanya, juga akan diurus secara Islam.