Begitu pula dengan implementasi rujukan daring, antrean layanan secara daring, konsultasi dokter tanpa tatap muka, dan optimalisasi program promotifpreventif secara daring. Di lingkup pemberian informasi dan administrasi kepesertaan juga dikembangkan pelayanan administrasi berbasis digital yang terus dikembangkan, seperti penggunaan aplikasi Mobile JKN, layanan administrasi melalui chat melalui CHIKA dan PANDAWA.
“Resistensi pasti ada apalagi Indonesia adalah negara berkembang. Dibutuhkan kepemimpinan yang andal, terbuka dan mampu berkolaborasi dan beradaptasi dengan baik untuk mewujudkan tantangan tersebut. Kini lebih jauh digitalisasi dan pemanfaatan data Program JKN-KIS juga dikembangkan untuk upaya penanganan pandemi Covid-19,” tambah Fachmi.
Simposium yang dihadiri oleh lebih dari 101 negara anggota dari ISSA dan diikuti lebih dari 700 partisipan merupakan simposium virtual terbesar dalam penyelenggaraan kegiatan ISSA yang diperuntukan bagi para pimpinan (CEO) dan senior manager program jaminan sosial negara-negara di dunia.
Tujuan diadakannya forum ini diharapkan dapat merumuskan bagaimana para penyelenggara jaminan sosial dunia dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi di dunia dalam konteks kepemimpinan, sumber daya manusia dan inovasi (leadership, managing people and innovation) di era digitalisasi serta kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.