REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengakui, jumlah kasus positif Covid-19 di Ibu Kota dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan. Namun, Ariza mengeklaim, angka kematian akibat virus corona justru menurun, yakni menjadi 1,6 persen.
"Sesungguhnya di Jakarta ini penanganannya cukup baik ya, dibuktikan dengan angka kematian itu terus menurun, sampai sekarang sudah mencapai 1,6 persen. Angka kesembuhannya juga meningkat, di atas 89,2 persen," kata Ariza saat melakukan peninjauan di TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1).
Ariza mengatakan, Pemprov DKI pun akan terus berupaya menambah jumlah fasilitas kesehatan untuk menangani pandemi Covid-19, seperti kapasitas rumah sakit rujukan, tenaga kesehatan, dan tempat tidur isolasi. Terutama, kata dia, dukungan dari masyarakat dalam kepatuhan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga dapat menekan angka kasus virus corona di Jakarta.
"Mudah-mudahan dengan penanganan yang baik kita bisa terus meningkatkan angka kesembuhan, tentu dengan dukungan rumah sakit, nakes (tenaga kesehatan), dan sebagainya. Dan tentu yang paling penting (dukungan) dari masyarakat sendiri," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar ada penambahan fasilitas kesehatan di daerah-daerah penyangga Jakarta, seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sehingga okupansi rumah sakit rujukan Covid-19 di Ibu Kota dapat menurun.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat terus kami koordinasikan, tadi juga saya bertelepon dengan pak menko mudah-mudahan ada penambahan nanti di daerah Bodetabek," tutur dia.
"Jadi pemerintah pusat akan membantu mudah-mudahan meningkatkan kapasitas kemampuan dari daerah-daerah di luar Jakarta, yaitu Bodetabek. Apakah rumah sakitnya, nakesnya, tempat tidurnya, ICU, dan sebagainya, itu harapan kami," imbuhnya.
Sebab, Ariza menjelaskan, selama ini sekitar 28-30 persen pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Ibu Kota merupakan warga dari luar Jakarta. Menurut dia, jika daerah-daerah penyangga dapat menyediakan fasilitas kesehatan yang mampu menampung warga, maka okupansi di Ibu Kota pun akan menurun.
"Mudah-mudahan ke depan dengan dukungan dr pemerintah pusat yang akan membantu daerah Bodetabek di luar Jakarta nanti bisa tertampung di daerah masing-masing, kemudian yang di Jakarta, maka okupansinya semakin menurun," jelas dia.
Selain meningkatkan kapasitas rumah sakit, dia berharap agar pemerintah pusat juga dapat menambah jumlah hotel atau wisma yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri pasien Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala.
"Kami juga akan siapkan Badiklat atau tempat pendidikan. Wisma-wisma kami sendiri dari DKI sudah siapkan. Kalau masih kurang ada pusdiklat dan sebagainya yang dimiliki kementerian lembaga di tingkat nasional di Jakarta banyak sekali," ungkap dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, per Selasa (26/1) kasus harian Covid-19 di Ibu Kota terdapat penambahan mencapai 2.314 kasus. Secara kumulatif kasus positif corona di Jakarta kini mencapai 254.580 kasus.
"Namun, total penambahan kasus positif sebanyak 2.314 kasus, lantaran terdapat akumulasi data sebanyak 625 kasus dari 1 laboratorium RS BUMN, 4 hari terakhir yang baru dilaporkan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangan tertulis resminya, Selasa (26/1).
Sementara itu, sambung Dwi, total pasien yang dinyatakan telah sembuh sebanyak 227.010 orang dengan tingkat kesembuhan 89,2 persen. Sedangkan total pasien yang meninggal dunia akibat virus corona, yakni 4.108 orang, dengan tingkat kematian 1,6 persen.
Kemudian, masih ada 23.462 kasus positif aktif di Jakarta. Angka ini turun 670 orang dari data sebelumnya.
In Picture: TPU Srengseng Sawah
Pemprov DKI Jakarta juga tengah menyiapkan penambahan lahan makam khusus jenazah yang meninggal akibat Covid-19. Ariza menyebut, ada sekitar 17 ribu lebih petak makam yang disiapkan di beberapa tempat pemakaman umum (TPU).
"InsyaAllah, di bulan depan secara bertahap kita akan mempersiapkan tidak kurang dari 17.100 petak (makam)," kata Ariza saat meninjau kesiapan TPU Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (27/1).
Salah satu lahan pemakaman khusus Covid-19 yang tengah dipersiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah TPU Rorotan. Ariza mengungkapkan, total luas lahan yang ada di TPU itu mencapai 25 hektare.
Namun, jelas dia, lahan pemakaman yang sedang dipersiapkan di TPU Rorotan seluas 8 ribu meter persegi dengan kapasitas 1.500 petak makam. Menurutnya, lokasi itu sudah dapat difungsikan pada pekan depan.
"InsyaAllah, minggu depan sudah bisa difungsikan. Sekarang dalam proses penyiapan akses jalan menuju tempat pemakaman," ungkap Ariza.
Selain itu, sambung dia, Pemprov DKI juga tengah menyiapkan lahan pemakaman di TPU Bambu Apus Jakarta Timur. Dia menuturkan, di lokasi ini, lahan yang disiapkan memiliki luas 3 ribu meter persegi dan daya tampung 800 petak makam.
Kemudian, di TPU Srengseng Sawah Jakarta Selatan juga dalam proses persiapan penambahan lahan seluas total 3,4 hektare dengan daya tampung 1.900 petak makam. Lalu, di TPU Tegal Alur Jakarta Barat pun terdapat lahan 1,3 hektare tambahan yang mampu menampung 800 petak.
"Di Kramat Tiga juga 9 ribu petak (makam) yang dalam proses persiapan seluas 5,2 hektare dan di Pondok Gede rencananya 2,1 hektare dengan kemampuan 3.900 petak," jelasnya.
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan, tidak ada masalah dalam menyiapkan lahan pemakaman khusus Covid-19 di Jakarta. Bahkan ia mengeklaim, nantinya Pemprov DKI akan menambah kapasitas pemakaman sekitar seribu petak setiap bulannya.
"Jadi semuanya itu secara bertahap, kita kan sudah mengukur angka kematian per hari berpa, kemampuan kita menyiapkan petak (makam) berapa, jadi prinsipnya ketersediaan lahan tidak ada masalah," tutur dia.