Senin 25 Jan 2021 16:05 WIB

Fokus Vaksin Gratis, Vaksin Mandiri Bisa Bingungkan Publik

Keinginan kalangan pengusaha bisa ikut menjual vaksin Covid ke publik menuai kritik.

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan , di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap dan ditargetkan selesai pada dua hingga tiga pekan ke depan
Foto: ANTARA/Fauzan
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan , di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet Kemayoran menjalani vaksinasi COVID-19 secara bertahap dan ditargetkan selesai pada dua hingga tiga pekan ke depan

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Idealisa Masyrafina, Haura Hafizah, Rizky Suryarandika, Antara

Seusai pemerintah pekan lalu membuka kembali wacana program vaksinasi Covid-19 lewat vaksin mandiri, pekan ini, kalangan pengusaha juga menyatakan minatnya untuk menjual vaksin mandiri ke publik. Dikutip dari laman detik.com, Ahad (24/1), Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengungkap minat kalangan pengusaha untuk menjual vaksin mandiri ke publik.

Baca Juga

Namun, ketika dikonfirmasi oleh Republika, Senin (25/1), Rosan mengelak untuk membahas mengenai keinginan pengusaha ikut menjual vaksin Covid-19 kepada publik. Padahal, sebelumnya, Rosan menyebutkan bahwa pengusaha tertarik untuk menjual vaksin ke publik karena ia yakin banyak yang akan membeli vaksin mandiri agar bisa segera divaksin.

"Kita fokus di vaksin mandiri untuk karyawan dan pekerja dulu," kata Rosan, hari ini.

Sementara itu, dalam keterangan resminya hari ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, baik vaksin dari pemerintah maupun mandiri, disediakan gratis untuk masyarakat. Pemerintah menegaskan bahwa tidak ada komersialisasi vaksin Covid-19.

"Tidak ada komersialisasi pada vaksin mandiri. Baik mandiri maupun dari pemerintah, semua gratis. Perusahaan yang akan membeli vaksin mandiri untuk karyawannya dan itu tidak boleh potong gaji karyawan," tegas Airlangga dalam keterangan, Senin (25/1).

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menambahkan, pelaksanaan vaksinasi mandiri masih menunggu vaksinasi prioritas tuntas. Yakni, vaksinasi untuk tenaga kesehatan.

Airlangga mengimbau masyarakat bersedia melaporkan jika ada pelanggaran terhadap program vaksinasi Covid-19. "Silakan lapor ke pihak berwenang jika diminta membayar. Siapa pun masyarakatnya, vaksin Covid-19 tetap gratis," tuturnya.

photo
Indonesia mengimpor vaksin Covid-19 dari berbagai produsen vaksin dunia. - (Tim Infografis Republika.co.id)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement