Namun sejauh ini, belum ada kendala yang betul-betul menghampat perjalanan mereka dalam membagi-bagikan makanan ke pengungsi. Kecuali kendala akses jalan yang sulit menuju beberapa posko pengungsian, akibat hujan yang terus mengguyur Sulbar.
"Alhamdulillah belum ada kendala yang berarti. Hanya ada beberapa titik tempat posko evakuasi yang tidak bisa kami datangi, karena aksesnya yang susah dilalui," ujar Indra yang saat ini bersama timnya mangkal selama dua hari di wilayah Sese Utara, Mamuju.
Niat untuk terus membagikan makanan kepada pengungsi pun tetap diupayakan. Jika food truck mereka tak bisa lagi menembus medan yang berat, mereka memasak bersama-sama di rumah warga. Kemudian nasi dibungkus lalu diangkut menggunakan motor ke wilayah terisolir. "Selepas Jumat tadi, alhamdulillah kami dibantu remaja masjid membawa makanan pakai motor ke daerah yang tak bisa dijangkau mobil," kata Indra.
Rencananya, Sabtu (23/1) besok mereka akan bergeser ke titik pengungsian lainnya masih daerah Mamuju. Komunitas food truck ini mendapat dukungan sejumlah pihak. Di antaranya dari Universitas 17 Agustus 45 Samarinda, DIE 42, Sedekah Oksigen IMMIM putra/putri, ICCN, Kedai Incos putri, terminal juz, Komunitas Sedekah Jumat, Yayasan Desa Hijau Ciputat dan bantuan frozen food dari berbagai pihak lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
