REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski pemerintah telah lebih dari sepekan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), namun kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami kenaikan. Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai, salah satu penyebabnya karena masyarakat masih banyak yang abai dengan penerapan protokol kesehatan (Prokes).
"Kasus Covid-19 itu meningkat banyak karena masyarakatnya memang abai terhadap protokol kesehatan," kata pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat drastis sejak awal bulan Januari. Per 18 Januari, kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 917.015 kasus. Menurut Tri Yunis, PPKM yang sekarang berlaku masih skala ringan. Kalau melihat kondisi saat ini, Tri Yunis menilai perlu PPKM skala berat.
"Kalau berat itu lockdown, kalau sedang itu PSBB dengan pembatasan sosial yang tinggi, pembatasan sosial bekerja, semuanya harus dibatasi," ujarnya.
Tri Yunis berharap semua kalangan disiplin menerapkan kebijakan dari pemerintah dan protokol kesehatan. Kalau tidak, kasus positif akan terus meningkat. "PPKM ini sudah benar. Tapi jika tidak PSBB sedang atau berat, kasusnya akan terus meningkat. Jadi, pemerintah harus serius PSBB sedang atau berat," tegasnya.