Senin 18 Jan 2021 16:42 WIB

BPPTKG: Kegempaan dan Deformasi Merapi Turun Drastis

Erupsi yang ada masih terhitung kecil dan belum membahayakan permukiman penduduk.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang terlihat dari Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin (18/1/2021). BPPTKG D.I Yogyakarta mencatat pada periode pengamatan Senin (18/1) pukul 00:00-06:00 WIB secara visual, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas sebanyak satu kali dengan jarak luncur 1.000 meter, tinggi kolom 50 meter ke Tenggara arah Barat Daya serta guguran lava pijar sebanyak enam kali dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke Barat Daya.
Foto:

Saat ini, seismogram didominasi oleh kejadian gempa guguran yang merupakan representasi guguran lava-lava baru. Jumlah guguran dan energi masih terus dalam kecenderungan meningkat, dengan volume kubah lava 47.000 meter kubik.

"Kesimpulannya dari aktivitas saat ini adalah adanya penurunan aktivitas kegempaan dan deformasi yang cukup drastis," kata Agus.

Namun, dia menekankan, guguran masih tetap tinggi karena memang sedang masuk fase erupsi. Kondisi serupa tercatat dari deformasi yang tadinya mencapai laju paling tinggi 21 centimeter per hari, kini enam centimeter per hari.

 

"Itupun kalau per pekan, tapi kalau dihitung per hari sudah dua centimeter per hari," ujar Agus. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement