REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, bencana banjir besar yang terjadi di Kalimantan Selatan diakibatkan karena curah hujan yang tinggi selama 10 hari berturut-turut. Akibatnya, Sungai Barito yang memiliki daya tampung hingga 230 juta meter kubik ini tak mampu menahan derasnya luapan air.
Banjir besar inipun terjadi di 10 kabupaten kota di Kalimantan Selatan dan menyebabkan sekitar 20 ribu masyarakat mengungsi. "Ini sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kalsel, Senin (18/1).
"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air," imbuhnya.
Dalam kunjungannya ini, Jokowi ingin memastikan infrastruktur vital yang terdampak agar segera ditangani. Seperti putusnya salah satu jembatan akibat banjir.