Rabu 13 Jan 2021 17:34 WIB

Mengapa Black Box Harus Direndam dalam Air?

Perendaman black box tidak perlu air khusus.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Fuji Pratiwi
Kotak hitam (black box) flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Kotak hitam (black box) flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ182 diperlihatkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1). Kotak hitam tersebut selanjutnya akan dibawa ke laboratorium KNKT untuk dilakukan investisigasi lebih lanjut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kotak hitam atau black box flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air nomor registrasi PK-CLC yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta sudah ditemukan. Dalam berbagai pemberitaan, kotak berwarna oranye itu tampak direndam dalam air. Mengapa kotak hitam diperlakukan demikian?

Pengamat penerbangan, Alvin Lie menjelaskan alasan mengapa black box harus direndam dalam air setelah ditemukan. Perendaman kotak hitam hanya dilakukan jika pesawat mengalami kecelakaan dan jatuh ke laut.

Baca Juga

"Tujuan direndam dengan air adalah untuk mencegah jangan sampai cepat korosi dan merusak black box," kata Alvin ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (13/1)

Ia melanjutkan, kotak hitam pesawat yang telah terendam dalam air laut dikhawatirkan mengalami korosi lebih cepat karena kandungan garam. Selama terendam di laut pula, kotak hitam akan terpengaruh tekanan air.

"Sehingga, tekanan ini harus dijaga jangan sampai kering dan malah mengubah tekanan yang juga berpotensi merusak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement