Senin 11 Jan 2021 10:51 WIB

Luhut: Tragedi SJ 182 Momentum Perbaiki Pemeliharaan Pesawat

Menko Luhut mengatakan, tragedi SJ 182 momentum perbaiki sistem pemeliharaan pesawat.

Prajurit TNI AL membawa temuan bagian mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di KRI Cucut (886) menuju Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Prajurit TNI AL membawa temuan bagian mesin turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di KRI Cucut (886) menuju Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, tragedi jatuhnya pesawat maskapai Sriwijaya Air SJ 182 menjadi momentum bagi pemerintah untuk memperbaiki sistem pemeliharaan pesawat dalam negeri.

"Ini merupakan suatu tragedi yang menurut saya kita akan perbaiki terus ke depan di dalam pemeliharaan pesawat-pesawat kita," kata Menko Luhut dalam sambutannya pada peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia 2021 secara daring, Senin (11/1).

Baca Juga

Menko Luhut menyampaikan belasungkawa atas kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1) lalu. Ia juga menyempatkan diri memimpin doa bagi para korban di sela sambutannya pada acara tersebut.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten. Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh saat akan menanjak ke ketinggian 13 ribu kaki dari permukaan laut.

Sebelum lepas landas, pesawat SJ 182 juga sempat menunda keberangkatannya selama 30 menit karena cuaca hujan. Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena mengatakan, kondisi pesawat dalam keadaan baik karena sebelumnya terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang dan tidak ditemukan masalah.

"Laporan dari maintenance, lancar," katanya dalam konferensi pers virtual Sabtu (9/1) malam.

Pesawat Boeing 737-500 yang berusia 26 tahun itu diawaki enam awak aktif. Ada pun rincian penumpang dalam penerbangan SJ-182 adalah 40 dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi, dan enam awak sebagai penumpang.

 

photo
Musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement