REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menunggu data resmi manifest penumpang pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 rute Jakarta-Pontianak. Data ini sebagai persiapan Posko Disaster Victim Identification (DVI).
"Data manifest itu penting. Misalnya kalau lebih banyak orang Jakarta, biasanya kita dekatkan supaya tidak merepotkan keluarga. Tentunya kita koordinasi lebih dekat ke Jakarta atau Pontianak," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati AKBP Hariyanto melalui sambungan telepon, Sabtu (9/1) malam.
Menurut Hariyanto, data manifest penumpang dibutuhkan untuk mengetahui domisili para korban agar penanganan di rumah sakit berjalan optimal. Hariyanto mengatakan, apabila domisili korban lebih banyak di wilayah Pontianak maka rumah sakit setempat akan dipersiapkan untuk keperluan DVI.
Hariyanto menambahkan Rumah Sakit (RS) Polri telah sepenuhnya siap menangani korban kecelakaan pesawat berdasarkan sejumlah pengalaman yang terjadi sebelumnya. "Kita sudah punya pengalaman banyak. Kalau melihat jumlah penumpangnya bisa kita tangani di RS Polri," katanya.
Ahli DVI, kata Hariyanto, lebih banyak di wilayah Jakarta. Bahkan bila masih dibutuhkan tambahan ahli, pihaknya akan berkoordinasi dengan daerah lain untuk menambah ahli DVI.
"Ahli-ahlinya lebih banyak ada di Jakarta. kalau kurang dari Jakarta, bisa diperbantukan dari Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan kita juga ada relasi di kementerian," katanya.
Hariyanto menambahkan sejauh ini belum ada permintaan secara resmi dari pihak terkait untuk persiapan penanganan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air di RS Polri. "Sejauh ini belum ada permintaan resmi untuk persiapan. Nanti kita komunikasi lebih lanjut," katanya.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 relasi Jakarta-Pontianak hilang kontak sejak pukul 14.47 WIB di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat yang tinggal landas pada pukul 14. 36 WIB itu kehilangan kontak di sekitar wilayah Pulau Lancang dan Pulau Laki Kepulauan Seribu.
Pesawat tersebut, diinformasikan membawa 59 orang penumpang, 53 dewasa, lima anak, dan satu bayi dan saat ini tim SAR gabungan saat ini masih dalam proses pencarian di sekitar Pulau Lancang dan menemukan beberapa serpihan yang diduga serpihan pesawat Sriwijaya.