REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani formulir B vaksin GAVI COVAX Facility. Artinya, Indonesia melakukan kelengkapan konfirmasi keikutsertaan dalam pengadaan 108 juta dosis vaksin Covid-19 gratis dari lembaga internasional tersebut.
"Ini adalah salah satu milestone penting untuk Indonesia untuk bisa memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI," kata Menkes Budi Gunadi dalam keterangan pers yang disiarkan secara daring dipantau di Jakarta, Kamis (7/1).
Aliansi Vaksin Dunia (GAVI) dengan COVAX Facility adalah lembaga internasional yang berupaya untuk mendukung agar 92 negara dengan pendapatan menengah dan bawah untuk mendapatkan vaksin Covid-19 gratis. Pengupayaan vaksin gratis merupakan bentuk kesetaraan dalam ketersediaan vaksin.
Sebelumnya pada 7 Desember 2020 Kementerian Kesehatan juga telah menandatangani formulir A yang berisi mengenai kelengkapan teknis untuk keikutsertaan Indonesia dalam pengadaan vaksin Covid-19 gratis. Sementara pada formulir B ini merupakan konfirmasi keikutsertaan Indonesia untuk mendapatkan vaksin gratis dari GAVI COVAX Facility.
Setelahnya, GAVI akan meninjau ulang keikutsertaan Indonesia untuk bisa mendapatkan kelayakan vaksin gratis dari aliansi vaksin dunia tersebut. Menkes Budi menjelaskan setelah ini akan ada tahapan pemilihan salah satu posisi penting di GAVI yang mana Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi merupakan salah satu yang diusulkan untuk menempati posisi tersebut.
"Harapannya agar Bu Menlu bisa terpilih sehingga 108 juta dosis vaksin ini bisa kita peroleh. Karena saya tahu seluruh negara di seluruh dunia akan berebut mendapatkan vaksin ini," kata Budi Gunadi.
Menkes Budi menyebutkan 108 juta vaksin yang diberikan dari GAVI COVAX Facility merupakan vaksin gratis sehingga pemerintah Indonesia tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun. Dengan kehadiran vaksin dari GAVI ini diharapkan akan melengkapi kebutuhan vaksin untuk 181,5 juta penduduk Indonesia dalam program vaksinasi COVID-19.
Menkes BGS menyebut Indonesia sudah mendapatkan komitmen 125 juta vaksin dari Sinovac, 50 juta dosis vaksin dari Astrazeneca, 50 juta dosis dari Novavax sehingga total 225 juta dosis vaksin yang sudah dapat dipastikan. Selain itu dalam waktu dekat Indonesia juga akan menandatangani pembelian vaksin dari Pfizer yang berpotensi untuk menambah kebutuhan vaksin untuk Indonesia, dan ditambah dengan potensi 108 juta dosis vaksin dari GAVI.
"Insya Allah akan cukup jumlah vaksin untuk 181 juta rakyat Indonesia," kata Budi Gunadi.