REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN 2011-2014 Dahlan Iskan dan Menteri BUMN 1998-1999 Tanri Abeng menghadiri peluncuran dan bedah buku Akhlak untuk Negeri karya Menteri BUMN Erick Thohir secara virtual di Jakarta, Rabu (6/1).
Presiden ESQ Group Ary Ginanjar Agustian yang juga turut menyusun buku ini mengatakan tentang tujuan menulis buku ini yaitu sebagai: Guidance, Inspiration, Legacy.
"Penulisan buku ini juga merupakan tindak lanjut komitmen ditetapkannya Akhlak sebagai core values seluruh BUMN dan menjadi pedoman budaya kerja seluruh BUMN," ujar Ary saat peluncuran dan bedah buku Akhlak untuk Negeri di Jakarta, Rabu (6/1).
Ary menjelaskan core values akhlak adalah akronim dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Harapannya, selain menjalankan Akhlak secara harfiah, maka Akhlak sebagai Core values terinternalisasi dan menjadi menjadi perilaku sehari-hari.
"Buku yang bersampul bendera merah putih dan lebih dari 200 halaman tersebut sudah tersedia di toko buku daring," ucap Ary. Ary mengatakan selain mengkaji pentingnya Akhlak bagi BUMN dan Indonesia, juga ada sharing best practice berdasarkan pengalaman dalam mempraktekkan Akhlak.
Bedah buku dan sharing best practice dipaparkan tiga narasumber yakni Tanri Abeng, Dahlan Iskan, dan juga Ary Ginanjar Agustian. Menteri BUMN periode 1998-1999 Tanri Abeng mengapresiasi peluncuran buku tersebut yang menjadi peninggalan dan aset penting bagi kemajuan BUMN.
"Saya sangat menyambut baik buku Akhlak ini karena bersumber dari otak Pak Menteri Erick Thohir langsung bersama sahabat saya yaitu Ary Ginanjar," ujar Tanri.
Tanri menilai BUMN sudah tidak lagi hanya sekadar jago kandang, namun juga mampu mendunia. Tanri memuji sikap Erick yang terus melakukan percepatan transformasi BUMN agar mampu bersaing dengan pasar global.
"Adaptif saja tidak cukup, harus antisipatif. Ini harus transformasi sehingga BUMN kita tidak lagi dipersepsikan sebagai kandang tapi juga go global," ungkap Tanri.
Tanri juga meminta direksi dan komisaris BUMN terus mencari peluang dalam memajukan perusahaan, termasuk berkolaborasi dengan swasta maupun perusahaan luar negeri internasional. Tanri mengapresiasi sejumlah BUMN yang sudah go public. Ia berharap ke depan semakin banyak perusahaan pelat merah yang mampu go public.