REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pinangki Sirna Malasari mengklaim sudah melaporkan keberadaan Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra kepada pihak Direktorat Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi (Uheksi) Kejaksaan Agung. Hal tersebut Pinangki ungkapkan dalam sidang lanjutan Pinangki di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (6/1) .
Dalam persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa tersebut, Mantan Kepala Sub Bagian Pemantauan dan Evaluasi II Biro Perencanaan Jaksa Agung Muda Pembinaan di Kejaksaan Agung itu mengaku sudah memberikan informasi keberadaan buronan cassie bank Bali tersebut setelah bertemu secara langsung di Malaysia.
Awalnya Jaksa KMS Roni menanyakan kepada Pinangki apakah sempat melaporkan kepada Jaksa Eksekutor terkait keberadaan Djoko Tjandra. Pinangki langsung menjawab, bahwa dirinya sudah melaporkan keberadaan Djoko Tjandra kepada Kepala Subdirektorat Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejakgung bernama Aryo pada November.
"Saudara paham betul bahwa Djoko Tjandra hanya tinggal eksekusi badan, pada waktu itu saudara melaporkan, paling tidak menyampaikan jaksa eksekutor?," tanya Jaksa.
"Memang dari Direktorat Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi (Uheksi) sudah memantau keberadaan Djoko Tjandra di Malaysia. Tapi karena proses hubungan politis bilateral, MLA, jadi harus ada proses lain. Mereka sudah memantau keberadaan Djoko Tjandra tapi. Nah, pada bulan November saya sampaikan, saya tunjukan foto-fotonya (Djoko Tjandra) ke Aryo selaku Kasi Uheksi tersebut," jawab Pinangki.
"Kenapa saudara sampaikan ke Aryo?," cecar Jaksa.
"Karena rencana awal kalaupun harus dieksekusi kan eksekusi harus dari dia karena saya tidak tahu jaksa eksekutornya siapa," jawab Pinangki.
Pinangki menjelaskan, sekitar bulan Juni tahun 2020, dirinya mendapat informasi dari wartawan bahwa Djoko Tjandra mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Ia pun mempertanyakan hal itu ke Kasi Uheksi Aryo.
"Saya WA ke Aryo, saya sampaikan ke dia, Mas Aryo ini kok ada orang ngajukan PK tapi orangnya tidak lapor Kejaksaan, tidak hadir, apa itu tidak masalah," tambah Pinangki.
Menurut Pinangki saat itu Aryo mengatakan akan melaporkan ke Direktoratnya. "Ternyata kata Aryo dari institusi sudah memantau keberadaan dia. Jadi sudah tahu duluan, bukan saya yang melaporkan. Dan saya tidak tahu kalau Jaksa sudah tahu tanpa saya infokan itu, " jelas Pinangki lagi.