Rabu 06 Jan 2021 10:30 WIB

Gantikan Arsul Sani, Arwani Ditunjuk Jadi Sekjen PPP

Suharso mengatakan, Arwani Thomafi bersedia mengundurkan diri sebagai anggota DPR.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Arwani Thomafi
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Arwani Thomafi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengumumkan sosok yang menggantikan Arsul Sani sebagai sekretaris jenderal partai. Orang tersebut adalah Arwani Thomafi, yang saat ini merupakan wakil ketua Komisi V DPR.

"Orang yang bersangkutan adalah anggota DPR, dari kalangan santri dan juga relatif muda, usianya baru 42 tahun. Kiprahnya sudah kita kenal," ujar Suharso dalam tasyakuran Harlah ke-48 PPP disiarkan di akun Youtube resminya, Selasa (5/1).

 

Menurut Suharso, Arwani merupakan sosok untuk mengemban posisi sekjen PPP. Apalagi, ia mengatakan, mantan wakil ketua Komisi II DPR itu bersedia mengundurkan diri sebagai anggota DPR.

 

"Beliau bersedia duduk sebagai sekjen dan meninggalkan posisinya di DPR RI. Namanya adalah Arwani Thomafi," ujar Suharso.

photo
Suharso Monoarfa - (Antara/Fikri Yusuf)

 

Namun, Suharso belum mengumumkan secara lengkap susunan kepengurusan PPP dalam Tasyakuran Harlah ke-48 itu. Rencananya, hal tersebut akan dilakukannya pada akhir Januari ini.

 

"Kita ingin mencari waktu yang pas sehingga bisa punya efek yang baik dan bisa dikenang dan dikenal masing-masing dari mereka," ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) itu.

 

Susunan kepengurusan PPP periode 2020-2025, Suharso mengatakan, akan diwarnai kader-kader muda. Selain itu, jumlahnya nanti tak lebih dari 45 orang. 

 

Kendati demikian, sosok-sosok yang dinilai berkontribusi besar terhadap PPP tidak akan dilupakan. Mereka nantinya akan dijadikan calon legislatif di pemilihan umum (Pemilu) 2024 dan mendongkrak suara partai berlambang Ka'bah itu.

 

"Penting sekarang adalah bagaimana kita lolos PT pada 2024. Pekerjaan raksasa yang luar biasa berat, apalagi kalau PT naik jadi 5 atau 7 persen, sungguh berat bagi PPP," ujar Suharso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement