REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Sektor wisata masih menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar Kota Batu pada 2020. Sektor ini mampu memberikan hampir 40 persen dari total PAD Kota Batu meski di tengah pandemi Covid-19.
Pada akhir Desember 2020, pendapatan di sektor wisata melebihi target yang telah ditentukan. Capaian pendapatannya sekitar Rp 123,6 miliar atau naik 113,91 persen. "Sejak terjadi pandemi Covid-19, sebenarnya (capaian) bisa lebih banyak lagi," kata Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso di Kota Batu, Senin (4/1).
Lebih detail, pajak hotel berhasil terealisasi Rp 17,1 miliar dari target Rp 15,2 miliar. Pajak resto dari target Rp 9,2 miliar, setidaknya tercapai Rp 11 miliar. Sementara untuk pajak hiburan terealisasi Rp 13,5 miliar dari target Rp 14,3 miliar. Lalu pajak parkir dari target Rp 1 miliar tercapai Rp 1,1 miliar.
Di kesempatan lain, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Batu Arief As Shiddiq tak menampik, kunjungan wisatawan di Kota Batu menurun hampir 50 persen pada 2020. Pemerintah terpaksa menutup tempat wisata selama lima bulan lantaran pandemi Covid-19. Sebelumnya, kunjungan wisatawan di Kota Batu pada 2019 mencapai tujuh juta orang.
Menurut Arief, Kota Batu biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada libur akhir tahun. Sayangnya, target ini gagal terealisasi karena adanya pembatasan aktivitas sosial yang ditetapkan pemerintah pusat. Bahkan, jumlah kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun lalu tidak sampai 200 ribuan orang.
Untuk diketahui, total kasus positif Covid-19 di Kota Batu telah mencapai 1.067 orang, Senin (4/1). Dari jumlah tersebut, 938 orang telah dinyatakan sembuh dan 89 orang meninggal. Sementara 40 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi mandiri.