Rabu 30 Dec 2020 18:07 WIB

Aksi-Aksi Sweeping FPI yang Resahkan Warga

FPI kerap melakukan sweeping sepihak yang melanggar hukum

Palang nama FPI dan seluruh organisasi sayapnya tergelak di pinggir Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (30/12). Palang nama yang sebelumnya terpampang di mulut Jalan Petamburan III itu dibongkar warga bersama polisi.
Foto:

Pada 1 Juni 2008, massa FPI menyerang massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB) yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak di sekitar Monas.

Massa AKK-BB waktu itu sedang merayakan hari Pancasila. Sebanyak 27 aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), yang berdemo memprotes surat keputusan bersama Ahmadiyah, mengalami luka-luka dianiaya massa FPI.[5][34][35] Tak hanya memukul orang, massa FPI juga merusak mobil-mobil yang terparkir di sekitar lokasi tersebut.

Pada 6 Mei 2012, massa FPI memukul Aktivis Perdamaian SEJUK (Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman) di HKBP Filadelfia Bekasi.[

Pada Jumat, 19 Januari 2018, aksi penyisiran (sweeping) Laskar Pembela Islam berujung bentrok dengan warga Pamekasan, Madura. Masyarakat setempat melakukan perlawanan. Korban mencapai 10 orang, termasuk ibu-ibu dan anak di bawah umur. Laskar yang berdiri di bawah organisasi Front Pembela Islam (FPI) itu melakukan penyisiran di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan. 

Sementara itu, di Sukabumi, kunjungan Front Pembela Islam (FPI) ke PT Kenlee Herman di Parungkuda, Kabupaten Sukabumi pada hari Senin (21/5/2018) berujung ricuh. FPI mengklaim, kunjungan ke pabrik garmen tersebut bertujuan untuk memastikan para pekerja tetap bisa melakukan ibadah di bulan puasa ini. 

Sementara itu, berdasarkan catatan Wikipedia, sejak 1998 hingga 2019, aksi sweeping terjadi hampir tiap tahun.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement