REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, menegaskan peristiwa pembunuhan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang menjadi pengawal Habib Riziek Shihab bukan peristiwa yang kebetulan. Sedangkan mengenai siapa pelakunya, Amien Rais, yakin tidak akan jauh dari Ferdy Sambo dan kawan-kawan (dkk).
''Jadi di dunia ini tidak pernah ada kejadian yang berdasarkan kebetulan. Adanya unggahan twitter Mahfud MD itu malah membuat ingatan masyarakat pada pembunuhann enam laskar Front Pembela Islam di kilometer 50 jalan tol Jakarta-Cikampek menjadi tergugah kembali. Dan saya yakin yang harus bertanggungjawab dalam pelanggaran HAM berat itu tidak akan jauh dari Ferdy Sambo dkk (dan kawan-kawan),'' kata Amien Rais dalam perbincangan di kediamannya di Jakarta, Senin malam (29/08/2022).
Amien lebih lanjut menegaskan terkait hal itu maka alangkah baiknya Marwan Batubara dan teman-temannya yang pernah bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara pada 9 Maret 2021 lalu segera berkumpul dan melakukan pres conference (jumpa pers) secara on line dan off line sekaligus.''Insya Allah jumpa pers akan digelar dalam beberapa hari ke depan."
Baca juga : Komnas HAM: Irjen Sambo tak Cukup Hanya Dipecat
Terkait pernyataan Menko Polhukam, Mahfud Md, Amien Rais mengatakan apa yang ditulis dalam buku putih tentang pelanggaran HAM berat yang disusun tim TP3 (Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan) Enam Pengawal Habib Riziek Shihab yang terbit dalam dua bahasa itu bisa jadi rujukan yang cukup otentik.
"Ini karena fakta yang ditulis dalam buku itu disertai dengan bukti dari keterangan para saksi dan gambar penganiayaan aparat mirip penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Ferdy Sambo pada Brigadir Joshua,'' tegas Amien lagi.