Rabu 30 Dec 2020 11:42 WIB

Mensos Siap Ajari Penghuni Kolong Tol Jualan Ikan Lele

Risma: Anda semua percaya saja, kalau saya yang meresmikan banyak yang membeli.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.
Foto: Dok Kemensos
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, pihaknya siap memberdayakan warga yang tinggal atau bermukim di sekitar kolong Tol Gedong Panjang Pluit, Jakarta Utara, melalui usaha mikro pecel lele. Tujuannya agar mereka mendapat perbaikan taraf hidup.

"Nanti, ibu-ibu kita ajari cari uang. Di belakang itu ada lele (halaman belakang Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur nanti kita buat pecel lele atau buat yang lain," kata Risma saat mengunjungi kolong Tol Gedong Panjang Pluit, Jakarta Utara, Rabu (30/12).

Bahkan, Risma secara pribadi mengaku, akan meresmikan langsung program usaha mikro pecel lele tersebut apabila telah terealisasi. "Anda semua percaya saja, kalau saya yang meresmikan akan banyak yang membeli," ujar mantan wali kota Surabaya tersebut.

Saat menemui warga yang bermukim di kawasan Tol Panjang Gedong, Risma mengatakan, tidak akan melarang dan mempersilakan kaum laki-laki jika tetap ingin memulung. "Bapak-bapak tidak masalah cari uang dengan tetap menjadi pemulung. Nanti, ibu-ibu kita ajari cari uang," kata Risma

Kepada penghuni gubuk dan bangunan liar bawah tol, Risma menyampaikan pesan yang sama dengan warga di bantaran kali yang sudah ditemui sebelumnya. Dia memotivasi agar mereka memiliki semangat memperbaiki taraf hidup seraya menawarkan program pemberdayaan.

Tidak hanya orang dewasa dan orang tua, Risma juga memotivasi anak-anak untuk terus melanjutkan pendidikan dan tidak putus sekolah. Bahkan, ia berjanji akan memberikan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi.

"Ayo anak-anak harus jadi anak pinter. Nanti ibu kasih beasiswa, ya. Buktikan kalau kalian bisa menjadi sukses meskipun saat ini menjadi penghuni kolong tol," kata Risma.

Dia menekankan apabila ingin mengubah nasib memang harus melalui pendidikan. Langkah itu telah dilakukan dan dibuktikan terutama untuk anak dari keluarga kurang mampu sewaktu menjabat wali kota Surabaya.

Anak pemulung, tukang batu, tukang tambal hingga tukang pijat yang difasilitasi pendidikan Risma sudah banyak menyandang gelar sarjana. "Saya ini ibunya pemulung," kata Risma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement