REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ahli hubungan internasional menyampaikan Indonesia dan Turki dapat memainkan peran utama dalam diplomasi Islam global baik secara politik maupun ekonomi.
Agung Nurwijoyo, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia, menyampaikan Indonesia dan Turki adalah dua negara yang sangat strategis.
Menurut Agung, keduanya adalah negara mayoritas muslim dan mengadopsi sistem demokrasi.
“Utilisasi atas identitas itu menjadi poin penting dalam konteks membawa aspirasi dunia Islam dalam memerangi sikap Islamophobia dan Palestina,” ujar Agung kepada Anadolu Agency pada Selasa.
Agung meyakini Turki dan Indonesia dapat berdiplomasi secara baik dalam kontestasi kekuatan global.
Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Joko Widodo juga masuk dalam 20 tokoh Islam berpengaruh dunia.
“Artinya, dunia pun melihat kiprah [Indonesia dan Turki],” kata peraih Master Middle Eastern and African Studies Gazi University ini.
Potensi ekonomi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri berencana melakukan kunjungan ke Indonesia pada 2021.
Dalam kunjungan Erdogan nanti, Indonesia dan Turki bakal menjajaki pembentukan High-Level Strategic Council (Dewan Strategis Tingkat Tinggi).
Dewan tersebut akan menjadi forum bagi para pemimpin kedua negara membahas secara reguler berbagai isu strategis bilateral, regional, dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama.
Indonesia dan Turki juga sepakat melanjutkan perundingan Indonesia – Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA) dan menargetkan selesai pada 2021.