Rabu 23 Dec 2020 05:07 WIB

Fraksi PAN: Reshuffle Hanya Tambah Kekuatan 50 Persen

Fraksi PAN pertanyakan penunjukkan menkes yang bukan dari latar belakang kesehatan.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai perombakan kabinet atau reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi akan menambah 50 persen kekuatan dalam memperkuat kinerja Kabinet Indonesia Maju. "Ekspektasi kami ada perubahan sehingga reshuffle ini baru memberikan kekuatan 50 persen untuk kinerja kabinet karena sebenarnya Presiden butuh 100 persen tenaga," kata Saleh di Jakarta, Selasa (22/12).

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga hingga 100 persen, dia mengatakan, Presiden Jokowi berhak melakukan evaluasi kinerja kabinetnya untuk melihat sejauh mana efektivitas kerja para pembantunya. Ia berharap sosok Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini yang ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menteri Pariwisata dan Menteri Sosial bisa menambah kekuatan kinerja kabinet.

Baca Juga

Namun, Saleh mempertanyakan kebijakan Presiden menunjuk Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri kesehatan karena yang bersangkutan berlatar belakang finansial dan keuangan. "Selama ini, sosok Menkes yang ditunjuk presiden dari latar belakang kesehatan. Saya tidak tahu pemikiran Presiden Jokowi menunjuk Budi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan. Saya kira penempatan ini di luar kebiasaan dan nalar kita," ujarnya.

Saleh yang merupakan anggota Komisi IX DPR RI itu memberikan catatan kepada menkes yang baru karena harus segera melakukan penyesuaian dalam melaksanakan kerja, khususnya dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia mencontohkan kebijakan pemerintah yang akan melakukan vaksinasi untuk mengatasi Covid-19, butuh perorganisasian yang baik sehingga menteri baru harus melakukan penyesuaian agar program tersebut tidak dimulai dari awal.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengumumkan perombakan kabinet atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Selasa sore. Lalu, presiden memperkenalkan enam orang nama sebagai menteri-menteri.

Pertama, presiden mengenalkan Tri Rismaharini yang diberikan tanggung jawab sebagai menteri sosial menggantikan Juliari Batubara. Kedua, presiden mengenalkan Sandiaga Uno sebagai menteri pariwisata dan ekonomi kreatif menggantikan Wisnutama Kusubandio.

Ketiga, presiden mengenalkan Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut sebagai menteri agama menggantikan posisi Fachrul Razi. Kelima, presiden Jokowi mengenalkan Wahyu Sakti Trenggono sebagai menteri kelautan dan perikanan (KP) menggantikan Edhy Prabowo.

Keenam, presiden mengenalkan M. Lutfi sebagai menteri perdagangan menggantikan posisi Agus Suparmanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement