Sabtu 19 Dec 2020 18:00 WIB

Naskah Kuno Pesisir Selatan Miliki Potensi Dikembangkan

Di antara naskah tersebut terkandung puluhan iluminasi (ragam hias) yang menawan.

Ilustrasi Naskah Kuno
Ilustrasi Naskah Kuno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARAT -- Warisan budaya berupa ragam hias yang terkandung dalam naskah kuno (iluminasi) di Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi untuk dikembangkan.

Dosen dan peneliti Unand, DR. Pramonomenyebut potensi itu menjadi latar belakang bagi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas untuk menerapkan hasil penelitiannya atas khazanah naskah kuno yang tersebar di Pesisir Selatan dalam pemberdayaan usaha batik.

Baca Juga

Pendampingan dilakukan pada UKM Dewi Busana Lunang yang menjadi salah satu produsen batik di Pesisir Selatan.

Pramono mengatakan wilayah Sumatera Barat umumnya dan Kabubapen Pesisir Selatan khususnya merupakan sumber (tempat asal) naskah kuno yang penting.

“Di Negeri Sejuta Pesona ini telah ditemukan seratusan naskah kuno yang bisa menjadi dasar pengembangan motif desain batik," katanya.

Menurutnya, seratusan naskah kuno tersebut terdapat di Surau Tanjung Limau Sundai (23 naskah), peninggalan Kesultanan Inderapura di Muara Sakai, Inderapura (40 naskah), koleksi Rumah Gadang Mandeh Rubiah di Lunang (25 naskah), dan 30-an naskah tersebar di tengah masyarakat sebagai milik pribadi.

Menariknya, di antara naskah tersebut terkandung puluhan iluminasi (ragam hias) yang menawan.

Pengembangan ragam hias naskah kuno itulah yang dimanfaatkan untuk memperkaya ragam desain motif batik di UKM Dewi Busana Lunang. Usaha batik yang terletak di yang terletak di Jl. Padang-Muko Muko, Lunang Selatan, Lunang, Kabupaten Pesisir Selatan itu.

Sejak 2019 UKM tersebut sudah memanfaatkan hasil penelitian khazanah iluminasi naskah kuno yang dilakukan oleh Pramono.

Pemilik UKM Dewi Busana Lunang, Dewi Hapsari Kurniasih (42 tahun) mengaku sangat terbantu dengan adanya pendampingan tersebut.

“Iluminasi naskah kuno hasil kajian Pak Pramono sangat bermanfaat bagi pengembangan produk batik kami,” ujarnya.

Sementara itu ketua LPPM Unand, Uyung Gatot S. Dinata berharap kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti itu akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum dan pelaku UKM secara khusus.

“Harapan kami, semoga ada beberapa UKM yang bergerak di bidang batik yang lain di Sumatera Barat yang juga mendapat pendampingan ke depan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement