Jumat 18 Dec 2020 21:17 WIB

PPP 'Kick Off' Persiapan Pemenangan Pemilu 2024

Suharso mengatakan Muktamar IX langkah awal persiapan PPP untuk pemilu.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Bayu Hermawan
Massa PPP, ilustrasi
Massa PPP, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa mengungkapkan penyelenggaraan Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan langkah awal persiapan partai dalam bertarung di pemilu 2024. Kendati masih terpaut empat tahun, Suharso mengajak para kader untuk mulai bersiap merebut kembali hati umat. 

"Kepada seluruh kader, simpatisan, Muktamar IX adalah kick off kita untuk persiapan dini untuk memenangkan pemilu 2024 dan memenangkan Indonesia. Mari kita luruskan niat, mari kita capai tujuan-tujuan mulia dengan cara-cara yang mulia," kata Suharso dalam sambutannya, Jumat (18/12) malam. 

Baca Juga

Suharso melanjutkan, PPP telah memutuskan untuk ikut bagian dalam inisitiatif pemerintah dalam pembangunan nasional. PPP juga berkomitmen mendukung pemerintah dalam memulihkan kesehatan serta ekonomi rakyat yang terdampak pandemi Covid-19. 

"Kami akan berbaris, Bapak Presiden, untuk ikut serta dalam pemulihan ini. kamu sadar dan berempati sepenuhnya bahwa keadaan saat ini tidaklah mudah," kata Suharso. 

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya menyelipkan harapan agar partai Islam tertua tersebut dapat terus dipercaya umat dan mampu membantu pemerintah melanjutkan pembangunan. Ia juga meminta PPP ikut ambil bagian dalam mengisi narasi positif di media sosial dan membangun kepercayaan masyarakat. 

Infrastruktur komunikasi dan informasi yang semakin efektif, ujar presiden, harus dimanfaatkan untuk menyebarkan Islam wasathiyah yakni Islam yang berada di tengah, adil, dan seimbang. Jokowi juga mendorong digitalisasi yang pesat bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan para siswa dan santri di pondok pesantren. 

"Kita aktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di medsos dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian," ujar Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement