Rabu 18 Nov 2020 17:08 WIB

20 Pelabuhan Tanda Tangani Pakta Integritas Inaportnet

Saat ini, jumlah pelabuhan yang sudah menerapkan inaportnet sebanyak 33 pelabuhan.

Dua puluh pelabuhan di Indonesia  menandatangani Pakta Integritas Penerapan Inaportnet. Penandatanganan pakta integritas ini bertempat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (18/11).
Foto: Humas Ditjen Hubla
Dua puluh pelabuhan di Indonesia menandatangani Pakta Integritas Penerapan Inaportnet. Penandatanganan pakta integritas ini bertempat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua puluh pelabuhan di Indonesia  menandatangani Pakta Integritas Penerapan Inaportnet. Penandatanganan pakta integritas ini bertempat di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Rabu (18/11).

Ke 20 pelabuhan di Indonesia yaitu Pelabuhan Tanjung Buton, Patimban, Palu, Kuala Tanjung, Kijang, Sunda Kelapa, Tanjung Wangi, Lembar, Kupang, Sampit, Tarakan, Manado, Pare-Pare, Gorontalo, Biak, Bau-Bau, Kepulauan Seribu, Marunda, Muara Angke dan Satui.

Penandatanganan Pakta Integritas tersebut dilakukan oleh masing-masing Kepala Kantor KSOP, UPP dan BUP terkait dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R Agus H Purnomo dan para pejabat di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Dirjen Hubla R Agus H Purnomo mengatakan,  penandatangan Pakta Integritas ini merupakan  awal dari komitmen bersama dalam mengimplementasikan inaportnet. Hal ini pun guna menciptakan transparansi pelayanan operasional kapal dan barang di pelabuhan serta alat monitoring dan evaluasi untuk melakukan pembinaan dan pengembangan di pelabuhan.

Menurut Agus, saat ini eranya sudah harus digitalisasi. Sehingga, penerapan inaportnet di Pelabuhan menjadi suatu keharusan dalam rangka meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar dengan biaya terjangkau sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.  

“Sistem digitalisasi ini mau tidak mau harus dilaksanakan secepat mungkin pada semua kegiatan termasuk dalam pelayanan di pelabuhan," katanya dalam keterangan yang diterima Republika.co.id.

Untuk itu, semua unsur terkait baik Pemerintah, Badan Usaha Pelabuhan (BUP) seperti PT. Pelabuhan Indonesia (perseo) maupun Perusahaan Pelayaran harus saling mendukung agar pelayanan pelabuhan berjalan dengan lancar sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Agus, dengan penerapan inaportnet pada 20 pelabuhan, maka akan menambah jumlah pelabuhan yang sudah menerapkan inaportnet sebelumnya yang hingga saat ini sudah berjumlah 33 pelabuhan. Selain itu, ada satu pelabuhan yang sudah melakukan tanda tangan penerapan Inaportnet dan go live pada tanggal 5 November 2020 yaitu Pelabuhan Khusus Batam.

Rencananya ke 20 pelabuhan yang hari ini melakukan panandatangan Pakta Integritas akan memulai Go-Live Aplikasi Inaportnet pada tanggal 30 November 2020.

“Dengan penerapan Inaportnet di pelabuhan di Indonesia merupakan bentuk nyata dan kesungguhan komitmen pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk mewujudkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan yang lebih baik, transparan dan berdaya saing tinggi” ujar Agus.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Dr Capt Antoni Arif Priadi dalam laporannya mengatakan, bahwa sebelum dilakukan penandatanganan Pakta Integritas ini telah dilakukan berbagai tahapan di masing-masing pelabuhan. Antara lain Training of Trainers (TOT) kepada para operator dari Kantor KSOP dan UPP, Uji Coba infrastruktur, Uji Coba Sistem BUP, Pra SIT Pelabuhan (remote), Refeshment terhadap operator KSOP dan UPP, Sosialisasi kepada pegguna jasa serta uji coba SIT secara real kedatangan kapal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement