Rabu 18 Nov 2020 16:02 WIB

Pemanggilan Anies, Din: Polisi Over Acting

Pemanggilan Gubernur Anies disebut Din jadi preseden buruk kepolisian.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memenuhi undangan klarifikasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi terkait terkait kerumunan massa di rumah Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, Jakarta Pusat, pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memenuhi undangan klarifikasi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/11). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenuhi panggilan pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi terkait terkait kerumunan massa di rumah Habib Rizieq Shihab (HRS) di Petamburan, Jakarta Pusat, pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presidium Koalisi Aksi menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin mengkritik pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh Polda Metro Jaya terkait kerumunan di acara Habib Rizieq Shihab (HRS). Din menganggap pemanggilan itu tidak wajar karena bernuansa politik.

"Pemanggilan Anies Baswedan oleh Polda Metro untuk dimintai klarifikasi tentang kerumunan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab dapat dipandang sebagai drama penegakan hukum yang irrasional atau tidak wajar," kata Din dalam keterangan resminya, Rabu (18/11).

Baca Juga

Din mengungkapkan belum pernah terjadi Polda memanggil seorang Gubernur yang merupakan mitra kerja hanya untuk klarifikasi. Pemanggilan Gubernur baru wajar jika dalam rangka penyidikan.

"Kejadian ini merupakan preseden buruk yang hanya akan memperburuk citra Polri sebagai lembaga over acting," ujar Din.

Din juga menyoroti terkesan ada diskriminasi dalam dugaan pelanggaran aturan pada kegiatan HRS. Sebab Din memantau tidak dilakukannya hal yang sama terhadap Gubernur lain yang di wilayahnya juga terjadi kerumunan serupa.

"Tindakan ini akan menjadi bumerang bagi rezim, dan telah menuai simpati rakyat bagi Anies Baswedan sebagai pemimpin masa depan," ucap Din.

Sebelumnya, Polri menyatakan akan meminta keterangan kepada HRS mengenai dugaan pelanggaran protokol kesehatan. HRS bakal dimintai klarifikasi terkait acara pernikahan dan Maulid Nabi yang digelar akhir pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement