Selasa 17 Nov 2020 12:40 WIB

Banyumas Dikepung Banjir dan Longsor, Ini Daerah Terdampak

Banjir di Kemranjen dan Sumpiuh bahkan sempat menggenangi jalur selatan 1 meter.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Hujan deras yang berlangsung sepanjang malam pada Senin (16/11) hingga Selasa (17/11) pagi, menyebabkan banjir dan longsor di berbagai lokasi wilayah Kabupaten Banjir. Longsor terjadi di wilayah dataran tinggi, seperti di wilayah atas Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Pekuncemn dan Lumbir.

Sedangkan banjir terjadi di dataran rendah atau cekungan wilayah Kecamatan Lumbir, Purwojati, Kemranjen, Sumpiyuh dan Tambak.

Baca Juga

 ''Bencananya banyak banget. Bahkan di satu kecamatan, seperti di Kemranjen dan Sumpiuh, banjir dan longsor bisa terjadi sekaligus di wilayah kecamatan itu,'' jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Titik Puji Astuti, Selasa (17/11).

Dari pemantauan, banjir di wilayah Kemranjen dan Sumpiuh bahkan sempat menggenangi jalur selatan yang menghubungkan Kota Bandung dan Yogtakarta. Genangan banjir setinggi lebih dari 1 meter ini, menggenangi jalur selatan depan SPBU Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen hingga wilayah Sumpiuh sejauh 1 km.

Akibat banjir tersebut, kendaraan yang bisa melintas hanya kendaraan besar berupa truk dan bus. Sedangkan kendaraan kecil, disarankan melalui jalur lingkar alternatif selatan-selatan melalui wilayah Nusawungu Cilacap.

Kondisi ini juga sempat menyebabkan antrian panjang kendaraan lebih dari 2 km baik dari arah Bandung, maupun Yogyakarta. Hal ini mengingat kendaraan besar yang melintas juga diberlakukan sistem buka tutup. Bila kendaraan dari arah Yogya hendak melintas, maka kendaraan dari arah Bandung dihentikan.

Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Polsek Kemranjen Aipda Irawan, menyebutkan banjir di jalur selatan tersebut berlangsung sejak waktu subuh. Curah hujan yang tinggi, menyebabkan sungai Gatel meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya.

''Lokasi ini memang sering terjadi banjir. Tapi banjir yang setinggi ini, baru kali ini terjadi,'' katanya.

Namun dia menyebutkan, banjir di lokasi tersebut biasanya tidak berlangsung. ''Mudah-mudahan, hujan tidak terjadi lagi pada siang ini sehingga banjir bisa segera surut,'' katanya.

Selain di lokasi tersebut, banjir juga terjadi di berbagai lokasi wilayah Banyumas. Di wilayah Kemranjen, beberapa desa yang pada akhir Oktober 2020, kembali tergenang banjir cukup tinggi. Antara lain di Desa Cingebul Kecamatan Lumbir, Desa Kebarongan, Sirau dan Sidamulya. Selain itu juga wilayah Keluarahan Sumpiuh Kecamatan Sumpiuh, dan wilayah Kecamatan Tambak bagian selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement