REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis mendadak mencopot jabatan dua Kapolda sekaligus, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahradi. Kedua Kapolda tersebut dinilai tidak bisa melakukan pencegahan terjadinya kerumunanan massa Front Pembela Islam (FPI) yang berkumpul di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat pada pekan lalu.
"Sejak hari ini Senin 16 November 2020. Keduanya telah dicopot dari jabatan Kapolda karena tidak bisa menegakkan protokol kesehatan, maka diberikan sanksi pencopotan," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/11).
Menurut Argo, Nana Sudjana digeser dari Kapolda Metro Jaya jadi Koordinator Ahli Kapolri dan posisi Kapolda Metro Jaya kini digantikan oleh Inspektur Jenderal Polisi Fadhil Imran. Sementara itu, Inspektur Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi digeser menjadi Widekswasra Tingkat Satu pada Sespim Lemdiklat Polri. Untuk jabatan Kapolda Jawa Barat kini dipegang oleh Inspektur Jenderal Polisi Ahmad Dhofiri.
"Sanksi ini diberikan karena keduanya tidak bisa menjaga protokol kesehatan di wilayahnya," ungkap Argo.
Hingga saat ini baik Nana Sudjana masih belum dimintai keterangan terkait pencopotan dirinya.
Argo melanjutkan, Mabes Polri juga akan menindaklanjuti dugaan adanya pelanggaran rotokol kesehatan atas diselenggarakannya acara persepsi pernikahan putri dari HRS. Penyidik Bareskrim mengirim surat panggilan kepada anggota Bimas, RT, RW, Satpam, Linmas, dan pihak terkait acara tesebut.
"Kemudian lurah, camat dan Wali Kota Jaksel dan dari KUA, Satgas Covid-19, Biro Hukum DKI dan Gubernur DKI, dan beberapa tamu yang hadir dan ini rencana akan kita lakukan klarifikasi dengan dugaan tindak pidana pasal 95 Undang-undang tentang Karantina Kesehatan," kata Argo.
Acara atau kegiatan HRS sejak tiba di Tanah Air hingga akhir pekan lalu memang selalu mengundang kerumunan massa. Warganet pun pada Sabtu (14/11) sempat kecewa dengan mengusung tagar #Indonesiaterserah yang sempat menjadi topik trending.
Seperti diketahui, Rizieq Shihab menyelenggarakan dua kegiatan di kediamannya di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, pada Sabtu (14/11). Kegiatan pertama adalah perayaan akad nikah putrinya yaitu Syarifah Najwa bersama pasangannya yaitu Irfan Alaydrus. Sementara, kegiatan kedua adalah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama organisasi masyarakatnya yang mengambil tempat di depan rumahnya.
Sehari sebelumnya, Rizieq mengadakan acara di Markaz Syariah di Bogor, Jawa Barat untuk melakukan peletakan batu pertama pembagunan masjid. Saat menuju kawasan itu HRS diiringi oleh sambutan ribuan orang.
Dengan menaiki mobil putih dan muncul dari atap mobil, Rizieq melambaikan tangan kepada ribuan jamaahnya yang telah menanti kedatangannya sejak pagi. Di depan para jamaah yang menanti di sisi jalan, tampak sejumlah motor dari Bikers Syariah berjaga agar para jamaah tidak melewati batas dan menghalangi jalan Rizieq.
Sebelum berangkat ke Puncak, Rizieq diketahui menghadiri acara maulid yang berlangsung di Tebet, Jakarta Selatan, Berdasarkan video Peringatan Maulid Majelis Ta'lim Al Afaf yang diunggah oleh akun Youtube Front TV, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga turut mengahadiri acara tersebut serta memberikan sambutan.
Dalam video juga terlihat kerumunan orang yang tidak menerapkan protokol kesehatan, yakni tidak menjaga jarak dan tidak mengenakan masker. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria tidak membantah masih ada masyarakat yang abai protokol kesehatan.
"Kami pemerintah selalu menyampaikan dan memberi contoh, memang masih ada masyarakat kita yang belum melaksanakan 3M. Untuk itu lah kami selalu hadir melaksanakan tugas kami, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker," kata Ariza.