REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Mantan cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019, Sandiaga Uno disebut-sebut sebagai kandidat Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dukungan terhadap Sandi juga datang dari sejumlah DPW dan DPC PPP di berbagai daerah di Indonesia.
"Tentunya saya sangat menghormati PPP sebagai partai yang punya komitmen memberi kontribusi membagun bangsa. Saya sampaikan ada banyak keluarga besar saya di PPP," kata Sandiaga di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman, Kamis (12/11).
Sandi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengaku tidak mau berkomentar lebih jauh mengenai kansnya menjadi orang nomor satu di partai berlambang Ka'bah tersebut. Sandi melalui gerakan Oke Oce masih ingin fokus membantu pemulihan ekonomi masyarakat yang masih sulit di masa pandemi.
Sandi bercita-cita membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat yang kini banyak kehilangan lapangan pekerjaan akibat pemecatan. Selain itu, Sandi ingin membantu memfasilitasi agar bantuan sosial, tunai segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Kita fokus pada pertumbuhan lapangan kerja, penciptaan peluang usaha, bagaimana masyarakat bisa bangkit kembali," ujar Sandi.
Sandiaga disebut berpeluang menjadi Ketua Umum PPP karena dianggap memiliki popularitas tinggi. Di mana, Sandi diharapkan dapat mengembalikan nama besar PPP dalam kancah perpolitikan tanah air.
Kemunculan nama Sandi sebagai kandidat Ketum seiring mendekati pelaksanaan Muktamar PPP pada akhir Desember 2020 ini. Selain Sandi, nama eksternal yang digadang-gadang bisa menjadi Ketum PPP ialah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa, dan Mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf.
Adapun, nama-nama kader atau internal yang mencuat sebagai kandidat Ketum PPP ketua Fraksi PPP MPR RI Arwani Thomafi, Wagub Jateng Gus Taj Yasin Maemoen, hingga kepala Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Suharso Monoarfa.
Panitia Steering Committee (SC) Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Rabu kemarin, menyerahkan materi muktamar ke DPP PPP. Materi yang diserahkan antara lain jadwal muktamar, tata tertib pelaksanaan muktamar, tata tertib pemilihan Ketua Umum dan Formatur, AD/ART, khittah dan program perjuangan PPP, pernyataan politik dan rekomendasi.
Ketua SC Muktamar IX PPP Ermalena mengatakan, tim telah melakukan pembahasan materi-materi yang akan disampaikan sejak 2 bulan sebelum pelaksanaan muktamar.
"Kita bagi menjadi empat tim, di antaranya tim tata tertib, AD/ART, khittah dan program perjuangan serta tim rekomendasi dan pernyataan politik," ujar Ermalena dalam keterangan yang diterima, Rabu (11/11).
Ia menyebut, empat tim tersebut sudah harus merampungkan pembahasannya pada tanggal 10 November. Karena itu juga, hari ini tim menyerahkan materi muktamar tersebut ke DPP PPP.
"Diharapkan sebulan sebelum pelaksanaan muktamar kita sudah menyebarkan materi-materi itu ke seluruh DPW dan DPC se Indonesia untuk dipelajari, sehingga pada saat muktamar nanti kita implementasikan atau kita bahas materi-materi tersebut," ungkapnya.
Sementara itu Sekjen DPP PPP Arsul Sani mengatakan segala materi yang sudah dibahas di tim SC akan menjadi panduan pelaksanaan Muktamar IX PPP di Makassar nanti.
"Materi ini akan kita ajukan dan dibahas secara matang di Muktamar nanti. Terutama khittah dan program perjuangan kemudian rekomendasi-rekomendasi juga akan kita perhatikan. Ini tentunya untuk membesarkan PPP ke depan," katanya.
In Picture: Pertemuan Pertama Erick Thohir dengan Sandiaga Uno