REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 menyebutkan tren kasus di DKI Jakarta telah menunjukkan penurunan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, hal ini disebabkan penanganan yang dilakukan satgas daerah bersama Pemprov DKI yang sudah lebih baik.
Kondisi ini pula, ujar Wiku, yang melandasi diperpanjangnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi hingga 14 November 2020. "Jadi PSBB Transisi yang dilakukan Pemda didasarkan pada adanya perkembangan penanganan covid yang sudah lebih baik. Hal ini tercermin dari menurunnya kasus positif, meningkatnya angka kesembuhan dan angka kematian yang dapat ditekan," ujar Wiku dalam keterangan pers, Kamis (12/11).
Wiku menyebutkan, membaiknya tren kasus di Ibu Kota tidak membuat Pemprov DKI melonggarkan PSBB. Kendati demikian, ia tetap mengingatkan masyarakat DKI Jakarta agar tetap patuh menjalankan protokol kesehatan 3M.
"Namun begitu, pada tahap PSBB transisi kegiatan masyarakat tetap harus berpedoman pada protokol kesehatan dan ketentuan lain untuk memutus mata rantai covid," katanya.
Wiku juga mewanti-wanti Satgas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta, dan provinsi lainnya, agar tetap memperhatikan risiko munculnya kerumunan. Pembukaan sektor ekonomi, ujarnya, tetap harus mempertimbangkan berbagai faktor risiko.
"Serta terus dievaluasi keadaannya di lapangan," kata Wiku.
Berdasarkan grafik kasus harian per provinsi yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, DKI Jakarta menunjukkan tren penurunan sejak awal Oktober lalu. Selama September sampai awal Oktober, angka kasus harian selalu di atas 1.000 orang.
Namun pada bulan Oktober juga, kasus harian mulai melandai. Bahkan sejak pertengahan Oktober sampai saat ini, kasus harian di DKI Jakarta nyaris selalu di bawah 1.000 orang.