Kamis 05 Nov 2020 23:00 WIB

Produksi Vaksin Global Hanya Cukup untuk Setengah Populasi

Perlu ada kemandirian bangsa untuk jamin kebutuhan vaksin dalam negeri. 

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio
Foto: ANTARA/Puspa Perwitasari
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio mengatakan kapasitas produksi vaksin dunia diperkirakan hanya mampu memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 untuk setengah atau 50 persen dari total penduduk dunia. "Banyak negara yang tidak mampu atau mau memproduksi vaksin sendiri karena pertimbangan ekonomi dan sebagainya," kata Amin dalam seminar virtual Harmonisasi Triple Helix: Kemandirian dan Kedaulatan Produk Inovasi Nasional, Jakarta, Kamis (5/11).

Dengan kondisi kapasitas produksi vaksin dunia seperti itu, perlu ada kemandirian bangsa Indonesia untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan vaksin dalam negeri. Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 260 juta tentu akan menghadapi masalah jika hanya mengandalkan vaksin dari luar.

Baca Juga

Untuk menciptakan kekebalan kelompok atau "herd immunity" terhadap Covid-19 saja maka perlu sekitar 70 persen dari penduduk Indonesia harus diberikan vaksin. Jika 70 persen penduduk Indonesia adalah 175 juta jiwa maka diperlukan sebanyak 350 juta vaksin karena perlu dua kali suntikan dosis vaksin.

Apalagi, jika seluruh penduduk Indonesia yang 260 juta jiwa itu diberikan vaksin maka diperlukan sekitar 520 juta dosis vaksin. Jika hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri maka yang terjadi adalah "perebutan" vaksin.

Karena itu, Indonesia harus memiliki kemandirian vaksin dengan menghasilkan vaksin Merah Putih yang saat ini sedang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan lembaga penelitian atau perguruan tinggi lain di Indonesia. "Kita harus punya kemampuan membuat vaksin sendiri," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement