Selasa 03 Nov 2020 15:28 WIB

Jokowi Ingatkan Medsos Bisa Jadi Toxic Kehidupan Beragama

Dibutuhkan figur tokoh agama yang mampu mempersatukan dan merangkul umat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden RI, Joko Widodo mengingatkan tantangan kehidupan beragama yang semakin berat saat ini. Apalagi dengan kehadiran media sosial di tengah kehidupan beragama yang tak bisa diabaikan.
Foto: BPMI
Presiden RI, Joko Widodo mengingatkan tantangan kehidupan beragama yang semakin berat saat ini. Apalagi dengan kehadiran media sosial di tengah kehidupan beragama yang tak bisa diabaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan tantangan kehidupan beragama yang semakin berat saat ini. Apalagi dengan kehadiran media sosial di tengah kehidupan beragama yang tak bisa diabaikan.

Menurut dia, kehadiran media sosial sering kali membawa toxic atau racun seperti hoaks dan juga ujaran-ujaran kebencian yang justru bisa menimbulkan perpecahan.

Baca Juga

“Kehadiran medsos dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini tidak bisa diabaikan. Tidak jarang medsos membawa toxic, membawa racun seperti hoax dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan,” kata Jokowi dalam sambutannya di acara rapat koordinasi nasional Forum Kerukunan Umat Beragama, Selasa (3/11).

Karena itu, lanjutnya, dibutuhkan figur tokoh agama yang mampu mempersatukan dan merangkul umat, serta yang mampu melunakkan perbedaan pilihan dan faham menjadi sebuah kekuatan. Dengan demikian, Jokowi berharap umat beragama tak terjebak pada pandangan-pandangan ekstrim dan yang melegalkan kekerasan.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, Forum Kerukunan Umat Beragama merupakan miniatur kebhinekaan Indonesia. Ia pun berpesan agar tak ada satupun agama yang ditinggalkan ataupun dipinggirkan.

“FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragama kelompok,” ucapnya.

Ia berjanji, pemerintah akan mendukung agar peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Menurutnya, moderasi beragama merupakan pilihan tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstrimisme di berbagai belahan dunia.

Jokowi juga berharap, acara ini mampu melahirkan rencana program strategis untuk meneguhkan nilai moderasi dan toleransi beragama. Selain itu, forum ini juga diharapkan bisa menjadi ajang dialog berbagai permasalahan kerukunan umat beragama.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement