Senin 02 Nov 2020 04:53 WIB

Pengendara Harley Keroyok Anggota TNI, HDCI: Itu Oknum

Dua pengendara Harley telah jadi tersangka pengeroyokan anggota TNI di Agam, Sumbar.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Sejumlah anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). (ilustrasi)
Foto: Antara/Eric Ireng
Sejumlah anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) turut angkat bicara soal terjadinya pengeroyokan oleh anggota Klub Moge Harley Owners Group (HOG) Chapter Bandung Siliwangi di Agam, Sumatera Barat. HDCI menekankan, insiden itu tak menggambarkan seluruh pengendara motor besar.

Juru Bicara dan Pengurus Pusat HDCI Ferdo Raturandang menyatakan, bahwa HDCI merasa prihatin atas insiden yang menyebabkan luka pada dua anggota TNI tersebut. Ia mengatakan, kejadian itu tak bisa dijadikan gambaran umum pengendara sepeda motor besar.

Baca Juga

"Itu tidak mencerminkan ribuan pengendara motor besar. Pasti itu ada oknum yang membuat seperti itu. Jadi itu tidak mencerminkan keseluruhan anak anak motor besar," kata Ferdo saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (1/11).

Ferdo menceritakan, organisasi motor gede telah melakukan berbagai hal positif, misalnya membantu pembangunan masjid dan tempat ibadah, membangun rumah, membantu yatim piatu. Ia berharap kegiatan semacam itu terus dilakukan oleh berbagai organisasi motor.

"Ayo mari kita gencarkan dengan memberi, kita dapat dunia tapi juga dapat surgawinya. Kita harus menyalurkan berkah pada orang lain," ujar Ferdo.

Ia pun meyakini, HOG Siliwangi Bandung Chapter Group, yang anggotanya terlibat insiden tersebut merupakan organisasi yang baik dan telah melakukan berbagai hal positif. Sehingga, dengan insiden di Agam, Sumatera Barat, maka para anggota komunitas Moge dapat mengambil hikmah.

"Perlu diketahui, organisasi bikers AD/ART-nya pasti untuk kebaikan, jadi jangan (insiden pengeroyokan) merusak marwah yang ada di bikers," ujar dia.

Ia mengimbau, para pengendara motor gede harus lebih menjaga emosi dalam setiap aktivitas touring. Ia menegaskan para pemotor gede tak boleh merasa arogan di jalanan.

"Saya tidak bisa mewakili seluruh anak motor besar, tapi mewakili HDCI saya mengatakan ambil hikmahnya," ujar dia.

Ferdo menambahkan, para pengguna motor gede pun harus menghormati seluruh aparat kepolisian, TNI dan penegak hukum lainnya. "Perlu dicatat, kami juga cinta TNI, Polri dan Kejaksaan," ujar dia.

Kepolisian telah menetapkan empat tersangka dalam insiden pengeroyokan terhadap dua anggota TNI oleh anggota klub motor gede Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter (HOG SBC).

Kepala Kepolisian Resor Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Dody Prawiranegara mengatakan, dua tersangka baru saja ditetapkan. Dua tersangka itu adalah HS alias A dan JAD alias D.

"Tersangka HS alias A memukul korban Mistari sebanyak tiga kali, berdasarkan keterangan dari saksi Angga (rombongan HOG) dan dikuatkan dengan video yang kami dapat dari CCTV toko di lokasi," kata Dody saat dikonfirmasi, Ahad (1/11).

Sedangkan JAD alias D, memukul Mistari dan Yusuf. Dody mengatakan, HS alias A dan JAD alias D kini sudah ditahan di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Resor Bukittinggi.

Selain HS dan JAD, polisi juga telah melakukan penetapan terhadap dua tersangka lainnya. Dua tersangka itu adalah MS dan B, yang juga berperan dalam pengeroyokan dua anggota TNI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement