REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) Jakarta Selatan memasangi spanduk peringatan di sejumlah rumah yang berdiri di pinggir tebing sungai di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa. Spanduk dipasang setelah tebing itu longsor dan menimpa pemukiman warga beberapa hari lalu.
"Hati-hati bangunan ini berbahaya. Agar selalu waspada dan tidak berada dalam jarak terlalu dekat," demikian tulisan di spanduk berwarna merah gelap itu. Di bagian bawah spanduk tertulis nama Suku Dinas Citata Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan Republika pada Kamis (15/10) sore, spanduk tersebut dipasangi di empat rumah. Keempatnya berada dalam kawasan Melati Residence. Salah satu di antaranya adalah rumah yang sebagian fondasinya ambles ketika tebing itu longsor.
Kepala Suku Dinas Citata Jakarta Selatan, Syukria, pada Rabu (14/10), mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat kepada pemilik sejumlah rumah di atas tebing yang sebelumnya longsor itu. Surat itu berisikan permintaan melakukan pembongkaran.
Namun, belum ada kepastian apakah pemilik rumah mau melakukan pembongkaran atau tidak. "Informasi dari pemilik rumah, (mereka) akan bicarakan dulu dengan keluarga," kata Syukria.
Warga terdampak longsor, yang disertai banjir, juga meminta agar rumah-rumah tersebut dibongkar. Terutama rumah yang kini sebagian fondasinya ambles.
Mereka cemas longsor susulan bakal terjadi jika rumah itu tetap bercokol di pinggir tebing itu. "Saya kalau hujan lagi enggak berani tinggal di rumah. Karena lihat rumah melayang itu bisa longsor lagi," kata Agus (40 tahun), salah satu warga terdampak yang rumahnya berada di pinggir sungai, kepada Republika, Kamis.
Peristiwa longsor disertai banjir melanda pemukiman warga di Jalan Damai, RT 04, RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Lima rumah tertimbun material longsor dan 300 rumah lainnya terendam banjir dengan ketinggian 35 - 150 sentimeter. Sebanyak 1.200 warga terdampak dengan dua di antaranya luka-luka dan satu tewas karena tertimpa material longsor.
Hingga berita ini ditulis, Republika belum berhasil mendapatkan tanggapan dari pengembang Melati Residence.
Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residence. Sejumlah rumah bergaya minimalis berdiri di atas tebing setinggi 12 meter itu. Posisi tebing berada di sebelah kiri anak Kali Setu.
Tebing yang sudah dilapisi tembok beton itu ambles ketika hujan deras melanda kawasan Jagakarsa. Material longsor menimpa rumah petak warga di sisi kanan sungai yang karena posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Material longsor turut menutup aliran kali, sehingga menyebabkan banjir.