REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Jaringan kabel listrik bawah laut yang pertama kali akan dilakukan di Sulawesi Selatan dengan menyuplai listrik PLN (Perusahaan Listrik Negara) dari Kota Makassar ke Pulau Lae-lae diproyeksikan menyerap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel sebesar Rp 7,8 miliar
"Itu sudah ada proposal dari PLNmasuk, minta sekitar Rp7,8 miliar untuk pengadaan kabel termasuk pemasangannya," ungkap Plt Kepala Dinas Perencanaan Pembangunan Daerah Sulsel, Junaedi di Makassar, Selasa (15/9).
Perencanaan ini, lanjutnya, akan direalisasikan akhir tahun 2020 sebagai wujud peningkatan kesejahteraan masyarakat kepulauan. Semua akan dimulai dari Pulau Lae-lae dan akan dikembangkan ke pulau sekitarnya.
Menurutnya, beberapa masalah utama di wilayah kepulauan ialah pengadaan air bersih dan ketersediaan listrik PLN, sehingga pengadaan jaringan listrik ini digadang-gadang akan menjadi role model di kawasan Indonesia bagian timur.
"Ini akan menjadi role model nanti ke depan karena menurut informasi dari PLN, belum ada di bagian timur itu yang sistem kabel bawah laut dan ini yang dicoba Bapak Gubernur dorong untuk merencanakan pengembangan jaringan-jaringan dari Pulau Lae-lae, mungkin nantinya hingga ke pulau terdekat," ujarEddi sapaan Junaedi
Hingga saat ini, pengembangan pengadaan jaringan bawah laut tersebut berada pada tahapan pembicaraan antara Pemprov Sulsel dan pihak PLN tentang pencatatan aset PLN.
"Karena bagaimanapun ini provinsi yang belanja maka itu adalah aset daerah atau belanja modal yang termasuk aset provinsi Sulsel nantinya. Setelah itu, kita akan mengupayakan segera mungkin realisasinya akhir tahun ini," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah telah menyatakan langsung rencana pemasangan jaringan kabel listrik bawah laut kepada warga Pulau Lae-lae.
"Tahun ini juga kita akan buat jaringan masuk ke sini melalui bawah laut. Itu murni investasi Pemerintah Provinsi," kata Nurdin Abdullah saat melakukan sosialisasi reklamasi Pulau Lae-lae beberapa waktu lalu.
Rencana kabel listrik bawah laut di awali dari pulau Lae-lae, kemudian ke Samalona, Barang Lompo dan Barang Caddi serta Pulau Koddingareng.
"Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawa laut. Jadi kita akan mulai dari Lae-lae," katanya.
Persoalan yang ada bagi masyarakat pulau, listrik hanya tersedia dari pukul 18.00 Wita (sore) hingga 06.00 Wita (pagi).
"Provinsi akan tarik kabel bawah laut, jadi sudah sama dengan sebelah (pusat kota), silahkan beli freezer dan pasang AC,"ujarnya.
Rencana pembangunan jaringan bawah laut ini merupakan bagian dari upaya terpenuhinya kebutuhan dasar warga di beberapa pulau di Makassar.