Selasa 08 Sep 2020 16:03 WIB

Waspadai Tiga Klaster Baru Penyebaran Covid-19 di Jabar

Tiga klaster itu adalah industri, rumah tangga, dan klaster Pilkada

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Suasana pabrik LG di kawasan MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Pemerintah Kabupaten Bekasi memberhentikan sementara aktivitas pabrik selama 14 hari akibat 242 karyawan terpapar COVID-19.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Suasana pabrik LG di kawasan MM 2100, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (26/8/2020). Pemerintah Kabupaten Bekasi memberhentikan sementara aktivitas pabrik selama 14 hari akibat 242 karyawan terpapar COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pandemi Covid-19, hingga saat ini belum berakhir. Bahkan, masyarakat harus mewaspadai adanya klaster baru. Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar yang juga Ketua Divisi  Pelacakan, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti, saat ini ada beberapa klaster yang harus diwaspadai.

"Ini ada klaster industri tapi bagaimana melakukan pelacakan terpapar Covid-19 ini mengingat sekarang banyak yang baru. Yakni, ada industri, rumah tangga, dan klaster Pilkada ini harus diwaspadai," ujar Siska kepada wartawan, saat konferensi pers, Selasa (8/9).

Siska mengatakan, belum lama ini ada pengumunan deklrasai dan pendaftaran di delapan kabupaten di Jabar. Pemprov Jabar, sedang melakukan tracing siapa saja yang mengikuti kegiatan tersebut.

Menurutnya, untuk pengawasan di Pilkada, gugus tugas memiliki tim deteksi dini bekerja sama dengan Kodam dan Polda serta berkoordinasi denagan gugus tugas kab/kota.

Untuk pemeriksaan, kata dia, total yang sudah diperiksa ada 528.598 orang. Yakni,  total yang sudah Rapid tes sebanyak 297.579 orang dan PCR sebanyak 28.819 orang. "Alhamdulillah untuk 50 ribu minggu lalu bisa 54 ribu. Tapi data di Pikobar ini masih diperbaiki sehingga data masih manual, karena data 54 ribu ini perlu waktu," katanya 

Selain itu, Pemprov Jabar memperoleh bantuan juga dari BNPB sebanyak 250 ribu PCR. Harapanya, sesuai dengan angka ideal, masing-masing pengetesannya 1 persen untuk kab/kota. 

Pemprov Jabar pun, kata dia, memberikan hibah potrabel untuk lebih mempercepat tracing dan testing. Hibah tersebut, sudah diberikan ke 27 daerah. Serta, sudah dilakukan pelatihan di beberapa daerah. "Hari ini pelatihan di Bandung Raya, Kab Garut dan Sumedang, terakhir besok di Bogor, Cianjur dan Sukabumi," katanya.

Terkait kesiapan rumah sakit, menurut Siska, kapasitas ruang isolasi di rumah sakit di Jabar sudah siap. Misalnya, RSUD Al-Ihsan ini menyiapkan 20 ruangan isolasi."Dari jumlah itu yang siap digunakan ada 8, sisanya 12 ini pengerjaan sambil melayani pasien sehingga memang dikerjakan sedikit demi sedikit," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement