REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peta peringatan dini kekeringan meteorologis. Sebanyak 21 kabupaten di empat provinsi berstatus 'Awas'.
Peta yang dirilis pada 23 Agustus 2020 itu merupakan perkiraan curah hujan selama 20 hari setelahnya. Peringatan diklasifikasikan dalam tiga jenis, yakni Waspada, Siaga dan Awas.
Terdapat 13 Kabupaten yang berstatus Awas. Kabupaten Buleleng di Provinsi Bali; Kab. Bangkalan, Kab. Pamekasan, dan Kab. Sampang di Jawa Timur; lalu Kab. Bima, Kab. Dompu, Kab. Lombok Timur, Kab. Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.
Sisanya berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yakni Kab. Alor, Kab. Belu, Kab. Flores Timur, Kota Kupang, Kab. Kupang, dan Kab. Manggarai Barat. Lalu Kab. Nagekeo, Kab. Ngada, Kab. Sikka, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur, Kab. Timortengah Selatan, dan Kab. Timortengah Timur.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengatakan, peta itu dibuat dengan menggunakan data dari 6.000 pos hujan di seluruh Indonesia. "Setelah data terkumpul, BMKG menganalisis dan mengeluarkan peta Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dan membuat prakiraan probabilistik curah hujan 2 dasarian (20 hari) ke depan," katanya ketika dikonfirmasi Republika, Rabu (2/9).
Pada Senin (31/8), BMKG juga mengingatkan bahwa 85 persen wilayah di Indonesia masih mengalami musim kemarau. Sebab, bulan Agustus barulah puncak musim kemarau tahun 2020.