Senin 24 Aug 2020 12:29 WIB

Rujuk Balik BPJS Kesehatan Mudahkan Berobat Pasien Kronis

Program rujuk balik hanya untuk beberapa jenis pasien seperti diabetes melitus

Hidayani Suryatin (52) yang mempunyai riwayat sebagai penderita Diabetes Melitus (DM) ini tergabung dalam program Rujuk Balik BPJS Kesehatan
Foto: BPJS Kesehatan
Hidayani Suryatin (52) yang mempunyai riwayat sebagai penderita Diabetes Melitus (DM) ini tergabung dalam program Rujuk Balik BPJS Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, SELONG -- Kemudahan dalam akses pelayanan kesehatan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) sangat dirasakan  masyarakat terutama bagi penderita yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin.

Salah satu peserta JKN-KIS yang merasakan kemudahan itu adalah Hidayani Suryatin (52) yang mempunyai riwayat sebagai penderita Diabetes Melitus (DM) ini.

Hidayani merupakan warga Nusa Tenggara Barat  (NTB) dan tercatat sebagai peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang tergabung dalam Program Rujuk Balik (PRB). PRB adalah peserta yang terdiagnosa oleh dokter sebagai penderita Diabetes Melitus, Hipertensi, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Epilepsi, Skizofren, Stroke, Jantung dan Asma.  

Peserta PRB ini  sudah mendapat pemeriksaan di rumah sakit oleh dokter spesialis dan dinyatakan stabil atau untuk pelayanan kesehatan selanjutnya dapat dikelola di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sehingga pasien tersebut dapat dirujuk balik ke FKTP.

Kembali ke Hidayani, saat ditemui di kediamannya, ibu yang selalu ceria dan energik ini mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Rujuk Balik yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. 

Ia merasa dimudahkan dalam aksesnya  mendapatkan pelayanan kesehatan, karena ia tidak perlu mondar-mandir ke rumah sakit untuk berobat. Ia cukup langsung ke FKTP guna mengambil resep obat dan kemudian bisa ke apotek mengambil obatnya untuk satu bulan.

"Saya merasa sangat beruntung ada Program JKN-KIS ini. Saya tidak perlu mengantre untuk pelayanan dan mengambil obat di rumah sakit karena bisa langsung ke fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk untuk diperiksa dan dapat resep kemudian mengambil obat untuk satu bulan di apotek PRB," cerita Hidayani pekan lalu.

Lebih lanjut ia merasa bersyukur dengan adanya Program JKN-KIS ini, sehingga ia bisa aktif beraktifitas dan produktif berkat Program Rujuk Balik dari BPJS Kesehatan tanpa merasa beban mengenai biaya untuk berobat.

"Program JKN-KIS ini sangat keren dan sangat bermanfaat terutama bagi saya yang sudah berumur, karena kita bisa aktif dan produktif berkat Program Rujuk Balik dari JKN-KIS,” tuturnya sambil tersenyum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement